Memasuki Bulan Puasa Harga Sembako Stabil

oleh
oleh

MELAWI – Hingga memasuki hari ke 7 puasa, kenaikan harga kebutuhan pokok di pasaran Nanga Pinoh masih terbilang stabil. Meskipun ada sejumlah kebutuhan pokok seperti daging ayam yang mengalami kenaikan, namun tidak teerlalu signifikan.

Joni, seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Laja Nanga Pinoh mengatakan, hanya ada beberapa kebutuhan pokok saja yang mengalami kenaikan harga, dan ada pula beberapa kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga.

“Yang naik itu, Harga bawang merah dan bawang putih. Untuk bawang merah, satu karung ukuran 20 kilogram harganya sudah Rp. 500 ribu, padahal sebelumnya hanya sebelumnya 370. Sementara untuk bawang putih, sudah naik menjadi Rp. 380 ribu per karung, sebelumnya hanya Rp. 280 ribu per karung,” katanya ditemui di pasar laja, Rabu (23/5).

Lebih lanjut Joni mengatakan, untuk kebutuhan pokok yang mengalami penurunan yakni cabai. Jika sebelumnya yang merah atau cabai rawit mencapai Rp. 80 ribu per kilogramnya, sudah turun menjadi Rp. 40 ribu perkilo. Sementara untuk cabai hijau, sebelumnya Rp. 50 ribu per kilogram, turun menjadi Rp. 25 ribu perkilonya.

“Ekonomi saat inipun sedang lemah, bayangkan saja dengan harga yang turun saja, tingkat pembelinya menurun,” katanya.

Berbeda dengan bawang dan cabai, harga daging sapi di pasaran Nanga Pinoh juga tidak bergerak, atau masih dalam keadaan stabil. Seperti yang disampaikan Edi, seorang penjual daging sapi di pasar Markasan Nanga Pinoh. Stok sapi masih cukup banyak, dan harganyapun tak ada perubahan dari sebelumnya.

“Untuk daging lokal itu harganya tetap diangka Rp. 150 ribu perkilogramnya. Sementara untuk daging beku yang diambil dari Bulog, itu harganya antara Rp. 120 ribu hingga Rp. 130 ribu perkilogram,” ungkapnya.

Menurutnya, harga yang stabil tersebut dipengaruhi karena permintaan konsumen yang kurang. Sehingga stok yang ada tidak begitu berkurang.

“Untuk permintaan, sangat kurang. Ini karena ekonomi melemah. Bisa jadi karena harga karet yang murah, dan bisa jadi karena APBD yang belum berjalan maksimal. Bayangkan saja, dalam satu hari paling banyak lakunya hanya 5 kilogram saja,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, penjual daging Ayam di Pasar Markasan, Ahmad Uton mengatakan, untuk harga daging ayam mengalmi kenaikan sejak sebelum puasa. Kenaikan tersebut diakibatkan kenaikan harga pakan dan harga bibit ayam yang cukup naik.

“Harga ayam sudah naik Rp. 45 kenaikan. Sebelumnya hanya Rp. 35 per kilogram. Sehari hanya bisa laku rata rata 40 kiloan. Kenaikan harga itu, terjadi karena pengaruh dari harga pakan dan bibit yang naik. Pakan harganya per karung sudah Rp. 425 ribu dari harga sebelumnya Rp. 380 ribu hingga Rp. 400 ribu. Sementara untuk bibit dari harga Rp. 600 ribu per satu box, naik menjadi Rp. 1 jutaper satu box,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskukmdag) Melawi, Alexander mengatakan, esok Kamis (hari ini, red)) pihaknya akan melaksanakaan operasi terpadu bekerjasama dengan pihak Dinkes, TNI, Polri. Hal itu sebagai langkah antisipasi adanya kenaikan harga, memantau stok serta memantau peredaran makanan kadaluarsa serta makanan luar yang beredar tanpa ada label halal dan BPOM.

“Antisipasi ini, kita lakukan jangan sampai ada kenaikan harga menjelang lebaran. Kita juga akan memberikan himbauan kepada distributor ataupun pengusaha daging ayam dan sapi, untuk tidak menaikan harga,” katanya.

Alex mengatakan, hasil Sidak yang dilakukan pihaknya belakangan ini, tidak ada kenaikan harga sembako yang begitu signifikan.

“Jikapun ada kenaikan, itu paling hanya seribu dua ribu. Yang namanya passaran biasalah turun naik harga, asalkan jangan dimainkan saja harganya,” pungkasnya. (Ed/KN)