Menanam Pohon Jadi Budaya dan Kearifan Lokal

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Sekadau menggelar hari menanam pohon Indonesia dan bulan menanam pohon nasional di Hutan Kota Kompleks Perkantoran Bupati, Kamis (01/12/2011). <p style="text-align: justify;">Wakil Bupati Sekadau Rupinus SH MSI secara langsung membuka acara tersebut dengan dihadiri Kapolres Sekadau AKBP Widihandoko, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sekadau M Isa serta ratusan murid. <br /><br />Rupinus juga berkesempatan menanam pohon tengkawang di Hutan Kota yang memiliki luas mencapai 15 hektare. Kepada peserta, dia optimis menanam pohon bisa menjadi budaya dan kearifan lokal Sekadau. <br /><br />"Bibit sebaiknya yang berfungsi hidrologi lingkungan dan mampu meningkatkan perekonomian keluarga. Artinya, selain untuk kepentingan mencegah bencana alam juga mampu menambah penghasilan,"ungkapnya.<br /><br />Pemerintah kata Rupinus komitmen menjaga lingkungan hidup melalui berbagai gerakan. Selama ini, selain menanam pohon sudah ada gerhan, hutan tanaman industri, dan pembangunan hutan rakyat. 25 persen dari luas Kabupaten Sekadau berkategori hutan. <br /><br />“Luasnya mencapai 147 ribu hektar,” katanya.<br /><br />Terhadap laporan tentang penebangan pohon durian di beberapa lokasi di Kabupaten Sekadau menjadi keprihatinan Rupinus. Tindakan itu memiliki berbagai dampak buruk, yakni banjir dan hilangnya warisan terhadap anak cucu. <br /><br />“Permintaan durian juga terpaksa dipenuhi dari Malaysia,” tutur dia.<br /><br />Menanam pohon menurut Rupinus bisa dilakukan masyarakat secara perorangan maupun kelompok. Selain menanam, perlu juga memelihara secara berkelanjutan. <br /><br />“Pemeliharaan juga sangat penting,” ucap mantan Camat Nangan Mahap ini.<br /><br />Kesempatan sama, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan M Isa menyebut kalau pihaknya menyediakan 1.200 bibit terdiri dari ulin, tengkawang, tembesu, durian unggul, dan petai unggul. Gerakan menanam pohon juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam pohon selain untuk mengurangi emisi karbon, polusi, dan bencana alam. <br /><br />“Isu perubahan iklim benar dan telah terbukti,” cetusnya. <strong>(phs)</strong></p>