Milton : Pasokan Terhambat, Picu inflasi Dan Masuknya Barang Ilegal

oleh
oleh

Meskipun kondisi harga bahan-bahan pokok di pasaran Sintang belum mengarah pada lonjakan harga yang signifikan, namun tidak dipungkiri apabila pasokan bahan pokok serta bahan lainnya terus mengalami hambatan, otomatis harga akan terus melambung. <p style="text-align: justify;">Demikian disampaikan Bupati Sintang Drs.Milton Crosby, M.Si kepada Kalimantan-news, Jumat siang (04/03/2011) saat memantau perkembangan harga di pasar Sei Durian. Seperti diketahui beberapa harga kebutuhan pokok di Kalimantan Barat termasuk Sintang, terus merangkak naik yang disebabkan masih belum teratasinya  bangkai kapal KM Rahmatia Sentosa yang menutup alur kapal lain yang akan masuk ke pelabuhan Dwikora Pontianak.<br /><br />“Kitakan khawatir harga bahan pokok di wilayah timur ini akan naik seiring dengan masalah yang belum teratasi, sehingga pasokan jadi terhambat,” ungkap Bupati.<br /><br />Ditambahkan, selain akan memacu laju inflasi juga sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat di wilayah timur.<br /><br />“Bayangkan, roda perekonomian wilayah timur akan terhenti seperti pengiriman CPO ataupun karet yang akan dibawa keluar provinsi, semua akan menumpuk di pelabuhan,” kata Bupati.<br /><br />Selain berimbas ke masalah harga, bangkai kapal KM Rahmatia Sentosa yang mengangkut bahan material semen tersebut, juga berimbas kepada sector investasi.<br /><br />“Beberapa investor yang ada di kabupaten Sintang sudah mengeluhkan hal tersebut kepada saya, karena beberapa material yang terhambat ataupun tidak bisa masuk ke Pontianak,” tuturnya.<br /><br />Milton Crosby juga mengkhawatirkan jika permasalahan terhambatnya pasokan barang ke Kalimantan Barat ini juga akan berimbas pada masuknya secara besar-besaran barang dari luar, khususnya dari Malaysia secara illegal ke pasaran di Kalimantan Barat khususnya Sintang.<br /><br />“Bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi mengingat kemudahan jarak dengan Negara tetangga kita. Ini bisa saja dijadikan alternative oleh mereka para pedagang tanpa melalui prosedur yang semestinya. Kalau sudah begini siapa yang mau dipersalahkan, mengingat hamper 80 persen pasokan Kalimantan Barat ini berasal dari luar provinsi,” tandas Milton.<br /><br />Berdasarkan dari pantauannya, untuk beberapa bahan kebutuhan pokok, hanya jenis terigu serta kedelai yang memang diakui sedikit mengalami kenaikan harga karena pasokan yang terhambat, serta distributor yang menaikan harga jual karena masalah biaya bongkar muat. <strong>(*)</strong></p>