Minat Baca Tulis Pelajar Di HSU Rendah

oleh
oleh

Minat baca dan keterampilan menulis di kalangan pelajar di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, hingga saat ini masih tergolong rendah. <p style="text-align: justify;">"Padahal, banyak manfaat yang dapat diperoleh pelajar apabila banyak membaca dan menulis, terutama untuk meningkatkan pengetahuan, dan intelektual dalam pengembangan diri," kata Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Hulu Sungai Utara (HSU), Adi Lesmana, dalam pelatihan jurnalistik bagi pelajar dan mahasiswa, di Amuntai, Selasa.<br /><br />Menurut Adi, apabila generasi muda terutama para pelajar tidak memiliki minat baca dan tulis yang tinggi, maka akan menghambat pembangunan pada sektor peningkatan sumber daya manusia.<br /><br />"Namun kita akui minat terhadap keterampilan menulis ini masih kalah dibanding minat baca," ujar Adi, melalui pres rilis pemkab setempat.<br /><br />Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid berharap melalui pelatihan jurnalistik ini mampu memotivasi pelajar dan mahasiswa untuk mulai menyukai dan menekuni keterampilan menulis.<br /><br />Apalagi, katanya, telah tersedia berbagai media untuk menampung karya tulis mereka dilingkungan sekolah atau kampus seperti majalah dinding (mading) atau koran dinding (kording) serta majalah kampus.<br /><br />Bahkan karya tulis mereka, lanjutnya juga bisa untuk dikirim dan dipublikasikan lewat media massa cetak dan dibaca banyak orang.<br /><br />Bupati HSU mengapresiasi pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan dikalangan pelajar ini serta memberikan dukungan terhadap kegiatan serupa di masa-masa berikutnya.<br /><br />Kegiatan Pelatihan Jurnalistik yang digelar Pusat Informasi Konseling (PIK) Qathrunnada Madrasyah Aliyah (MA) NIPI Rakha Amuntai ini mendapat sambutan antusias dari pelajar dan mahasiswa, terbukti ruang Gedung Agung lantai II milik Pemda HSU yang dipinjamkan untuk pelaksanaan pelatihan ini dipadati kehadiran mereka.<br /><br />Kepala MA NIPI Rakha Subhan mengharapkan siswanya secara mandiri akan mampu mengelola informasi dilingkungan sekolahnya sehingga dapat menyampaikannya secara akurat dan bermanfaat.<br /><br />Tenaga akademisi Rakha lainnya, Rif’an Safruddin mengatakan tradisi menulis ini sebenarnya merupakan warisan berharga dari para ulama Islam terdahulu yang patut diteladani generasi muslim saat ini.<br /><br />"Dulu banyak ulama muslim yang menghasilkan karya-karya berharga melalui keterampilan menulis dan kemampuan intelektual mereka" Kata Rif’an.<br /><br />Melalui karya tulis, katanya para ulama Islam zaman dulu mampu mewariskan ilmu pengetahuan, sehingga nama mereka sendiri tetap abadi dan dikenang meski yang bersangkutan telah tiada.<br /><br />Karya para ulama muslim tersebut, sambungnya telah memberi sumbangsih yang tak ternilai harganya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu agama.<strong> (das/ant)</strong></p>