Modus Pemerasan Berkedok Kasus. Gana Suka : Pelaku Catut Nama Ajudan Kapolres Dan Kapolres Sintang

oleh
oleh

Modus pemerasan dengan mengatasnamakan pejabat di daerah tampaknya terus saja terjadi. Tidak sedikit ada masyarakat yang percaya, tapi ada juga yang mewaspadai ataupun tidak mempercayainya dengan melakukan pengecekan. <p style="text-align: justify;">Kali ini yang menjadi sasaran tembak adalah Direktur PDAM, Hadrianus Gana Suka yang ditelepon seseorang yang mengaku sebagai Ajudan Kapolres Sintang. Menurut Gana Suka, diri dihubungi pelaku yang meminta sejumlah uang terkait berita tentang pengadaan Genset PDAM Sei Ana.<br /><br />"Pelaku mengaku Briptu Suwiji yang merupakan ajudan dari Kapolres Sintang AKBP Drs.Firly R.Samosir. Dia menyatakan meminta sejumlah uang yang awalnya Rp. 300 juta, namun kemudian meminta Rp 75 juta," ungkap Gana Suka kepada kalimantan-news, Rabu (16/02/2011) via telepon dalam perjalanan ke Pontianak.<br /><br />Wartawan kalimantan-news kemudian meminta nomor kontak pelaku yang mengaku Ajudan Kapolres Sintang tersebut. Setelah mendapatkan nomor yang dimaksud yakni <strong>085218395055</strong>, wartawan kalimantan-news melakukan kontak dengan "Ajudan Kapolres Sintang" via pesan singkat. Kepada pelaku, wartawan menyatakan diri sebagai staf Dirut PDAM yang akan menyerahkan uang yang diminta.<br /><br />Setelah SMS terkirim, tidak beberapa lama wartawan kalimantan-news mendapat telepon dari pelaku. Pelaku kembali memperkenalkan diri sebagai Ajudan kapolres Sintang.<br /><br />"Saya Briptu Suwiji, Ajudan Kapolres Sintang," kata pelaku.<br /><br />Pelaku juga bertanya berapa jumlah uang yang akan diberikan. Wartawan kalimantan-news menyatakan jika uang yang dipersiapkan senilai Rp. 80 juta. Mendengar itu, pelaku kemudian menyatakan akan melapor ke Kapolres.<br /><br />"Baiklah Pak, saya akan menghadap Bapak Kapolres dulu untuk menyampaikan laporannya. Bapak nanti saya hubungi lagi," kata pelaku.<br /><br />Sesuai janjinya, pelaku kembali menghubungi dan meminta untuk mentransfer uang tersebut melalui rekening yang ada di Jakarta dan meminta agar bukti transfer diserahkan ke Kapolres. Namun ketika dimintakan nomor rekening, hingga berita ini diturunkan sang pelaku tidak pernah mengirimkannya.<br /><br />Wartawan kalimantan-news kemudian melakukan pengecekan nomor hp pelaku di internet dengan menggunaka  <strong>HLR Lookup</strong>, sebuah program yang bisa melacak lokasi berdasarkan nomor hp, namun hanya berlaku untuk kartu As dan Simpati di situs<em><strong> http://pulsa.web.id/hlrlookup/</strong></em> ternyata nomor tersebut ada diwilayah Jakarta.<br /><br />Sementara itu, Kapolres Sintang AKBP Drs.Firly R Samosir yang dimintakan pendapatnya menyatakan dengan tegas bahwa itu merupakan modus penipuan. Menurutnya sudah tidak mengherankan jika ada permasalahan orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi tersebut.<br /><br />"Itu tidak benar, dan jangan percaya. Itu penipuan," tegas Kapolres Sintang ini.<br /><br />Dirinya menambahkan, jika ada telepon ataupun SMS yang mengatasnamakan institusi ataupun pejabat di dalamnya, dengan iming-iming apapun bahkan meminta sejumlah uang, masyarakat harus berpikir panjang dan melakukan cross check kebenarannya.<br /><br />"Itu nama saya yang dicatut, silahkan hubungi saya atau langsung datang menghadap saya. Itu yang namanya waspada, jangan setelah kejadian baru bertanya ataupun melaporkan ke kita," pungkasnya. <strong>(*)</strong></p>