Pariwisata Kalsel Minim Fasilitas

oleh
oleh

Fasilitas pariwisata Kalimantan Selatan masih sangat minim sehingga mengurangi daya tarik wisatawan nasional maupun internasional untuk berkunjung. <p style="text-align: justify;">Hal tersebut sebagaimana disampaikan beberapa peserta "coffee morning" Pemerintas Provinsi Kalsel yang dilaksanakan di Balairung Taman Budaya Banjarmasin, Rabu (26/01/2011). <br /><br />Direktur Rumah Sakit Ansyari Saleh, Lutfi Mahatma Hadi mengatakan, dalam setiap pertemuan dokter tingkat nasional maupun regional di Kalsel yang biasa dilaksanakan di Rumah Sakit Ulin selalu ditutup dengan kunjungan ke wisata Loksado. <br /><br />Rata-rata, kata dia, para dokter tersebut sangat menyukai obyek wisata alam yang memang cukup luar biasa indahnya. <br /><br />Sayangnya, tambah Lutfi keindahan obyek wisata andalan Kalsel tersebut tidak didukung dengan fasilitas yang memadai, baik itu penginapan maupun lainnya. <br /><br />"Sebagian besar bangunan di obyek wisata tersebut telah berusia tua dan kurang terawat, sehingga membuat sebagian wisatawan enggan untuk kembali," katanya. <br /><br />Selain itu, kata dia, beberapa fasilitas sarana pengembangan budaya yang telah dibangun juga kurang terawat. <br /><br />Sebagai contoh kecil, kamar mandi yang terkesan jorok juga mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung. <br /><br />Selain Loksado, beberapa fasilitas di dermaga Pasar Terapung kini juga tidak terawat. <br /><br />Bahkan beberapa buah penginapan yang dibangun di pinggir sungai juga tidak dimanfaatkan karena tidak dirawat dan kondisinya cukup memprihatinkan. <br /><br />Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel Mukhlis Gafuri mengatakan, dinas pariwisata dan terkait lainnya sebaiknya lebih kreatif dalam mengelola obyek wisata yang ada. <br /><br />Misalnya untuk pasar terapung, selama ini hanya bisa dinikmati pagi hari sehingga wisatawan harus rela subuh-subuh berangkat, untuk bisa menyaksikan pasar terapung tersebut. <br /><br />Dengan demikian, kata dia, perlu dilakukan terobosan misalnya dibangun pasar terapung buatan di salah satu lokasi di Banjarmasin yang bisa disaksikan hingga siang. <br /><br />Kadisporsenibud Pemprov Kalsel Mohandas mengatakan, masalah penginapan dan dermaga pasar terapung adalah kewenangan Pemerintah Kota Banjarmasin, pihaknya hanya memfasilitasi saja. <br /><br />"Namun demikian, kita akan membantu untuk terus mengembangkan dan membenahi seluruh fasilitas wisata sehingga bisa menarik wisata nusantara maupun asing," katanya. <br /><br />Selama 2010 terdapat 4 ribu wisatawan asing dan 40 ribu wisatawan nusantara yang masuk Kalsel.<strong> (phs/Ant)</strong></p>