Partisipasi Pemilih Batola Kalsel Rendah

oleh
oleh

Partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan rendah yaitu hanya sekitar 60 persen sedangkan tertinggi Kabupaten Balangan yaitu 72 persen. <p style="text-align: justify;">Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah di Banjarmasin, Selasa, mengatakan rendahnya partisipasi masyarakat Batola tersebut antara lain karena pemilihan kepala daerah dan lainnya biasanya dilakukan pada saat masa panen.<br /><br />"Dari hasil penelitian yang kami lakukan, warga Batola yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani, lebih memilih di sawah daripada harus mengikuti pemilihan umum maupun Pilkada," katanya.<br /><br />Selain itu, kata Herman, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Pilkada juga belum tumbuh dengan baik, sehingga sebagian masyarakat masih meremehkan momen penting bagi perubahan pembangunan dan kemajuan daerah.<br /><br />Penyebab lain, kata dia, tidak sedikit warga yang enggan ikut mencoblos pada Pilkada karena menganggap calon yang diajukan oleh masing-masing parpol tidak sesuai dengan aspirasi mereka sehingga mereka memilih Golput.<br /><br />Kondisi tersebut, kata dia, bukan hanya merugikan bagi masyarakat tetapi juga bisa menghambat berbagai program pembangunan daerah yang lebih baik, karena satu suara sangat berarti bagi masa depan masing-masing daerah.<br /><br />"Untuk itu kita berharap parpol di daerah dan Pemprov Kalsel lebih aktif melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat, apalagi beberapa bulan ke depan daerah tersebut akan melaksanakan pemilihan kepala daerah," katanya.<br /><br />Pada pesta demokrasi tersebut, tambah Herman, diharapkan partisipasi pemilih bisa meningkat lebih banyak, sehingga harapan masyarakat untuk mendapatkan kemajuan pembangunan yang lebih baik bisa terpenuhi.<br /><br />Menurut Herman, kondisi geografis daerah Batola yang cukup jauh dari satu daerah ke daerah lainnya, juga menjadi salah satu penyebab tinggi angka Golput di daerah tersebut.<br /><br />Menarik minat masyarakat untuk datang ke TPS, tambah dia, banyak hal yang bisa dilakukan seperti yang pernah terjadi di Kota Banjarbaru, yaitu panitia menyiapkan berbagai hiburan masyarakat bahkan hadiah yang diundi bagi seluruh warga yang hadir mencoblos.<br /><br />"Waktu itu namanya Pilkada Gembira, dimana masyarakat dengan rela dan gembira datang ke TPS menyaksikan berbagai macam hiburan sekaligus melakukan pencoblosan," katanya.<br /><br />Upaya-upaya tersebut, tambah Herman, bisa dicontoh bagi masing-masing daerah untuk menekan angka Golput dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berpolitik.<br /><br />Selain Batola, daerah lain yang akan menyelenggarakan Pilkada adalah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Tapin dan Tanah Laut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>