Pasar Kahayan Modern Siap Operasional Pada 2011

oleh
oleh

Dinas Pekerjaan Umum Palangka Raya menyatakan, Pasar Kahayan Modern di kawasan setempat targetnya akan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2011, mengingat saat ini pembangunan fisiknya sudah mencapai 75 persen. <p style="text-align: justify;"><br />"Saat ini bangunan secara konstruksi dan strukturnya sudah siap, hanya tinggal proses penyelesaian akhir dan pemasangan paving, penataan halaman serta taman yang masih belum selesai," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (PU) Palangka Raya Dagut, di Palangka Raya, Selasa. <br /><br />Pihaknya mengakui, bahwa pelaksanaan pembangunan Pasar Kahayan Modern tersebut sudah beberapa kali mengalami perpanjangan waktu kontrak karena tidak bisa selesai tepat waktu akibat berbagai macam kendala di lapangan. <br /><br />Ia mengatakan, kendala yang mengakibatkan diademdumnya kontrak pembangunan Pasar Kahayan tersebut karena sempat dihentikan sementara pembangunannya karena uang muka sebesar 18 persen dari nilai kontrak sebesar Rp18 miliar tidak cair hingga melampaui waktu yang ditentukan, kemudian faktor cuaca buruk. <br /><br />"Kami berharap saat ini tidak ada lagi kendala dalam pelaksanaan pembangunannya, apalagi 75 persen bangunan sudah rampung jadi kemungkinan besar pada pertengahan tahun 2011 sudah bisa beroperasional," ucapnya. <br /><br />Pihaknya juga menegaskan, apabila kali ini rekanan pembangunan Pasar Kahayan Modern yakni PT Waskita Karya tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu maka akan dikenakan denda sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak yakni satu harinya Rp18 juta. <br /><br />Ia menjelaskan, terkait dengan pedagang yang akan berjualan di kawasan tersebut nantinya adalah urusan Dinas Pasar dan Kebersihan Palangka Raya yang akan mengurus masalah tersebut, karena Dinas PU hanya melaksanakan pembangunannya. <br /><br />Sementara itu, beberapa waktu sebelumnya, anggota DPRD Kota Palangka Raya Hatir Sata Tarigan mengaku kecewa dengan PT Waskita karena selalu terlambat menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu mengingat kontrak kerjanya sudah beberapa kali mengalami perpanjangan dan meminta kepada Pemkot setempat untuk mengganti pihak rekanan. <br /><br />Hatir menjelaskan, dana untuk pembangunan Pasar Kahayan tersebut berasal dari pinjaman Bank Dunia, sehingga apabila operasional pasar tersebut terus ditunda maka akan menjadi beban pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kota Palangka Raya. <br /><br />"Padahal kami mengharapkan pinjaman beserta bunganya itu bisa dibayar dari pendapatan sewa pertokoan dan pajak-pajak lain yang ada di pasar tersebut, tapi ternyata rekanan tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu sehingga membebani APBD," tambah Hatir. <strong>(das/ant)</strong></p>