Uskup Sintang, Mgr.Agustinus Agus yang didampingi Wakil Bupati Sintang Ignatius Juan serta Anggota DPRRI komisi 5 Lasarus, Sabtu (23/06/2012) meresmikan Gereja Katholik Santo Antonius Padua stasi Pauh Desa kecamatan Kayan Hilir. <p style="text-align: justify;">Rombongan tiba dilokasi sekitar pukul 16.00 wib, terlambat 1 jam dari waktu yang ditentukan pukul 15.00 wib dan disambut dengan adat masyarakat setempat.<br /><br />Sebelum acara dimulai, masyarakt dan undangan dihibur oleh mantan AFI yakni Intan yang menyanyikan lagu Rohani serta juga Bapak uskup yang sempat pula bernyanyi.<br /><br />Selanjutnya, menjelang pukul 17.00 wib acara pemberkatan dan peresmian gereja dimulai. Acara diawali dengan sambutan dari tokoh masyarakat, Pastor Paroki, Anggota DPRRI, dan Mantan Ketua DPRD Sintang.<br /><br />Mewakili masyarakat Pauh Desa, Biau mengungkapkan jika Gereja Santo Antonius Padua mulai dibangun sejak 4 tahun lalu. Seluruh dana atau anggaran pembangunan gereja ini berasal dari umat dan para donatur. Bahkan dirinya menyebut bantuan yang sangat besar diberikan Lasarus selaku putera Pauh Desa.<br /><br />" Apapun yang sudah dilaksanakan ini berasal sebagian besar berasal dari para donatur seperti Pak Lasarus yang menyumbang 60 persen dari total anggaran pembangunan gereja ini," ungkapnya.<br /><br />Sedangkan dana untuk penyelesaiannya juga berasal dari swadaya umat Katholik sendiri.<br /><br />Sementara itu Pastor Paroki Santo Paulus Tugu, Pastor Yoseph Pr mengungkapkan jika bangunan megah yang berdiri ini merupakan buah perjuangan masyarakat selama 4 tahun untuk memilik gereja.<br /><br />Perjuangan tersebut diulangi lagi tak lepas dari bantuan Lasarus serta donatur lainnya.<br /><br />Ditambahkan Pastor Yoseph bahwa Gereja yang megah ini bukan hanya prakarsa umat setempat tapi juga kemauan seluruh umat katholik di wilayah paroki Santo Paulus Tugu.<br /><br />Sedangkan Wabup Sintang Ignatius Juan mengungkapkan semangat masyarakat Pauh Desa untuk membangun rumah ibadah patut menjadi contoh bagi umat katholik lainnya.<br /><br />"Gereja yang mandiri adalah gereja yang berdasarkan keinginan umatnya, sebab pemda tak memiliki dana cukup untuk membantu,"ungkapnya<br /><br />Ditambahkan gereja wajib mendorong putra terbaiknya dalam berperan serta pada pembangunan daerah. Dilanjutkan Wabup pembangunan dibidang spiritual harus terus dikedepankan oleh gereja dan masyarakat dalam lingkungan gereja.<br /><br />Ditempat yang sama, anggota DPRRI yang juga putera Pauh Desa, Lasarus menyebut semangat dari umat Pauh Desalah yang menyelesaikan pembangunan gereja.<br /><br />Lanjutnya seluruh tangan orang Pauh Desa sudah berperan dalam pembangunan gereja.<br /><br />"Saya tak mempertanyakan seperti apa akhir dari bentuk gereja ini dan bagaimana proses pengerjaannya, karena saya menilai bangunan yang berdiri ini adalah bangunan yang dibangun dari ketulusan serta keikhlasan masyarakat yang bersabar selama 4 tahun mengerjakannya,"kata Lasarus. <strong>(*)</strong></p>
