Pedagang Kuliner Dadakan Dominasi Pasar Ramadhan

oleh
oleh

Puluhan pedagang kuliner dadakan mendominasi pengisian lapak pasar ramadhan di halaman Pasar Induk Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. <p style="text-align: justify;">Kepala UPT pasar tersebut Pasombaran, Jumat mengatakan dari 72 lapak yang disediakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 42 di antaranya diisi pedagang kuliner dadakan atau musiman.<br /><br />"Justru yang lebih banyak adalah pedagang dadakan. Mereka menjual aneka jenis makanan, minuman dan kue untuk kebutuhan warga berbuka puasa," kata Pasombaran.<br /><br />Para pedagang kuliner dadakan itu, bersemangat karena pada tahun lalu meraih keuntungan besar dengan menjajakan makanan dan minuman segar buatan sendiri. Ia mengatakan, pasar ramadhan yang disediakan itu selain sudah dipenuhi pedagang kuliner baik yang dadakan maupun pedagang yang menetap di pasar induk, juga akan diisi oleh anggota Bakuda, sebuah kelompok pedagang keliling khas yang menjual dagangan pakaian dan hiburan permainan.<br /><br />"Koordinator kelompok Bakuda ini sudah menghubungi kami dan menyatakan akan berpartisipasi memeriahkan pasar ramadhan yang untuk pertama kali dilakukan di pasar induk ini," kata Pasombaran.<br /><br />Sementara salah satu pengunjung pasar ramadhan, Sarah (24) mengatakan, harga makan dan minuman yang dijual di pasar induk terbilang mahal, sehingga hanya orang berduit yang rutin berbelanja.<br /><br />"Harga makanan, dan kue terlalu mahal, saya tidak tertarik lagi ke sini,"kata Sarah.<br /><br />Sarah yang ditemani suaminya Cecep 26 tahun mengatakan, seharusnya pedagang tidak memasang harga mahal, karena tidak semua warga mampu. Ia mengatakan untuk satu potong kecil kue lapis harganya Rp10 ribu dan ikan gabus bakar Rp25 ribu, satu ekor dan sayur asam Rp10 ribu per mangkok. <strong>(phs/Ant)</strong><br /><br /><br /></p>