Pejabat Eselon IV Mulai Diklatpim

oleh
oleh

Hari Selasa tanggal. 28 Mei 2013, sebanyak 40 orang Pejabat Eselon IV.a dan IV.b di jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang mulai mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV Angkatan ke IX Tahun Anggaran 2013. <p style="text-align: justify;">Diklatpim yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sintang, H. Zulkifli. HA ini, dilaksanakan di Gedung Diklat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sintang Jl. Oevang Oeray Sintang.<br /><br />Menurut laporan Ketua Bidang Diklat Pegawai BKD Kabupaten Sintang, Witarso, Struktur Kurikulum Mata Diklat terdiri dari Kajian Sikap dan Perilaku, Kajian Manajemen Publik, Kajian Pembangunan, dan Aktualisasi. Semuanya materi dilaksanakan dalam 90 sesi atau 270 jam pelajaran. Peserta Diklat adalah Pejabat Struktural Eselon IV.a dan IV.b sebanyak 40 orang, terdiri dari 31 orang pria dan 9 orang wanita.<br /><br />Metoda Pembelajaran yang digunakan dalam Diklatpim ini adalah, Ceramah yang dikombinasikan dengan tanya-jawab; Pendalaman Materi; Studi Kasus; Diskusi; Simulasi; Penulisan Kertas Kerja dan Seminar. Para tenaga pengajar terdiri dari Widyaswara dari Bandiklat Provinsi Kalimantan Barat dan para pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.<br /><br />“Diklat ini akan berlangsung selama 6 Pekan atau 36 hari kerja efektif atau sampai-dengan tanggal. 8 Juli 2013 nanti. Diklatpim yang dibiayai oleh APBD Kabupaten Sintang ini, mengambil Tema: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Guna Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik. Selama Diklatpim, peserta wajib diasramakan”, jelas Witarso.<br /><br />Sementara sambutan Bupati Sintang yang dibacakan Oleh H. Zulkifli, pada intinya menegaskan bahwa Diklatpim ini merupakan Diklat Tingkat IV Struktural berjenjang, adalah suatu kewajiban untuk memberikan bekal dasar pemahaman bagi para Pejabat Struktural Eselon IV akan Visi dan Misi dalam kedudukan eseloneringnya. Dengan demikian, dalam penyelenggaraannya bukan berarti hanya melaksanakan amanah ketentuan yang dijalankan secara rutinitas dan formalitas saja.<br /><br />Sebagai bagian dari proses pendidikan yang tidak mengenal kata akhir, Diklat juga merupakan suatu rangkaian proses yang mengarah kepada adanya peningkatan suatu tahap peradaban, khususnya dalam peradaban dikalangan Birokrasi. Dalam hal peradaban Birokrasi dewasa ini, apapun nama, bentuk dan jenisnya, penyelenggaraan Diklat  merupakan suatu proses yang sudah semestinya direspon secara positif. Harus disadari bahwa dunia bergerak maju. Apapun yang ada didalamnya termasuk proses tata kelola pemerintahan, tidak mungkin luput dari hukum alam, yakni hukum perubahan.<br /><br />“Ada 3 hal yang tidak akan mungkin pernah kembali lagi. Yaitu, waktu, kata-kata, dan kesempatan. Karena peluang atau moment tidak akan pernah terulang sama persis untuk yang kedua kalinya”, ucap Zulkifli. <strong>(das/Luc)</strong></p>