Pekan Gawai Dayak Ke 30 Resmi Dibuka

oleh
oleh

Gubernur Kalbar Cornelis menyampaikan bahwa gawai memang menghabiskan dana yang besar. <p style="text-align: justify;">"Dulu habis gawai, padi yang diperoleh panen habis, masyarakat malah tekor. Sehingga oleh gubernur kalbar Kadarusno gawai disatukan dan dipusatkan di Pontianak” ujar Cornelis saat membuka Pekan Gawai Dayak ke XXX Tahun 2015 di Rumah Radakng pada Rabu, 20 Mei 2015. <br /><br />"Dewan adat dayak saya minta proaktif menangkal peredaran narkoba dan penyakit rabies. Ada keluarga atau korban yang digigit anjing rabies tidak mau di vaksin, DAD harus berperan membantu petugas dan memberikan pemahaman”pesan Cornelis.<br /> <br />Dalam kesempatan tersebut, Cornelis juga berpesan agar orang Dayak yang sudah beragama Katolik, Protestan, Islam, Hindu dan Budha, jangan lupa dengan suku Dayak. Anda tetap Dayak. Dayak adalah anugerah Tuhan sehingga harus diterima dengan iklas" pinta Cornelis.<br /><br />Pekan Gawai Dayak yang ke XXX Tahun 2015 mengambil tema seni budaya sebagai cerminan bangsa yang berkualitas yang dilaksanakan di Rumah Radakng Pontianak 20-27 Mei 2015. Gubernur Kalbar dan rombongan disambut dengan upacara adat dayak punan kapuas hulu, tarian kolosal, dan pertunjukan sape,.<br /><br />Yohanes Nenes Ketua Panitia menjelaskan bahwa gawai dayak kali ini akan diisi dengan kegiatan dan lomba numbuk padi, bajonggan, display dan karnaval  budaya, pop singer, memasak, pangkak gasing, dan sebagainya. "Kami didukung 51 sanggar se kalimantan barat” jelas Yohanes Nenes. <br /><br />Ketua Sekretariat Bersama Kesenian Dayak Kalbar Yosef Oedila Oendun menyampai bahwa gawai dayak merupakan kegiatan rutin sebagai bentuk upaya menjaga dan memelihara seni, budaya dan adat yang ada di Kalbar.<br />Gawai dayak ini diharapkan mampu menyelaraskan pembangunan di kalbar sehingga harmonis dalam etnis tidak sekedar wacana tetapi betul-betul mampu dilaksanakan dan dirasakan seluruh warga kalbar.<br /><br />"Diusia gawai dayak yang ke 30 ini, kami mengusulkan agar tanggal 20 mei dijadikan hari libur daerah" pinta josef oedila oendun.<br /><br />Walikota Pontianak H. Sutarmiji menyampaikan bahwa pelaksanaan gawai dayak menjadi salah satu even wisata dan ke depanya akan kita jadikan kalender wisata pontianak.<br /><br />"Saya sangat tertarik dengan alat musik sape karena suara yang dihasilkan sangat indah. Saya berharap kaum muda mencintai bahkan mempelajari musik sape ini. Kami juga akan menata kawasan di rumah radakng ini seperti taman, trotoar dan pelebaran jalan" jelas Sutarmiji.(Humas/KN)</p>