Pelabuhan Barang Pedalaman Barito Belum Direhabilitasi

oleh
oleh

Pelabuhan bongkar muat terapung pasar Dermaga di pedalaman Sungai Barito, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang dibangun tahun 80-an hingga kini belum pernah direhabilitasi. <p style="text-align: justify;">"Saat ini kondisinya memprihatinkan karena kayu bulat dan papan lantai pelabuhan terapung itu sudah lapuk dan hilang, bahkan terancam tenggelam," kata seorang warga setempat, Arief Hidayat di Muara Teweh, Jumat. <br /><br />Ia mengatakan, pelabuhan terapung ini selain dimanfaatkan puluhan pedagang kapal keliling melakukan bongkar muat barang pada pasar mingguan tersebut juga sebagai tempat mandi dan cuci warga setempat. <br /><br />Pemerintah daerah setempat pernah memberikan dana untuk pemeliharaan dan perbaikan pelabuhan bongkar muat barang ini. Namun setelah beberapa tahun, ternyata dana bantuan untuk pemeliharaan tidak pernah diberikan lagi. <br /><br />"Saat ini hanya pemilik kapal dagang keliling yang memberikan dana sukarela untuk pemeliharaan pelabuhan itu," katanya. <br /><br />Arief mengatakan, para pedagang atau pemilik kapal memberikan uang Rp10.000 sekali tambat, dan uang tersebut diberikan hanya untuk pemeliharaan dan perbaikan pelabuhan. <br /><br />Pelabuhan bongkar muat barang di kompleks pasar mingguan dermaga ini sudah seharusnya direhabilitasi karena sangat membahayakan para pedagang dan masyarakat sekitar pelabuhan sebab kondisinya tidak layak lagi. <br /><br />Padahal, di pasar setiap pekan terbesar di kabupaten pedalaman Sungai Barito yang dilakukan transaksi setiap Selasa dan Rabu ini milik Pemkab Barito Utara, namun pelabuhan bongkar muat barang tidak pernah diperhatikan. <br /><br />"Kami warga di sekitar pelabuhan mengharapkan pemerintah daerah agar bisa memperbaiki pelabuhan bongkar muat barang tersebut, hal ini untuk kenyamanan para pedagang dan masyarakat sekitar pelabuhan," katanya. <br /><br />Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara, Tenggara mengakui bahwa salah satu pelabuhan tertua di daerah tersebut masih belum dilakukan perbaikan. <br /><br />Rencananya, pelabuhan bongkar muat itu akan memanfaatkan pelabuhan retribusi dinas kehutanan dan perkebunan di sekitar pelabuhan tersebut. <br /><br />"Namun kami akan mengusulkan rehabilitasi itu paling tidak pada perubahan APBD 2011 atau 2012 mendatang," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>