Pelayanan Buruk, DPRD Sekadau Tatar PLN

oleh
oleh

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Sekadau “ditatar” oleh DPRD Sekadau. Tak lain tak bukan, manajemen PLN ekadau dipanggil untuk menjelaskan buruknya pelayanan penerangan listrik di wilayah Kabupaten Sekadau. <p style="text-align: justify;">Pertemuan antara PLN Sekadau, DPRD dan pihak kepolisian itu digelar di ruang rapat ketua DPRD Sekadau, Kamis (16/6) pagi. Wakil ketua DPRD Sekadau, Jeffray Raja Tugam memimpin sekaligus memoderatori audiensi.<br /><br />Musa A, anggota komisi B DPRD Sekadau terlihat sangat kesal dengan pelayanan PLN akhir-akhir ini. Yang paling bikin kesal, kata Musa, tentu saja kerpnya terjadi padam listrik tanpa kenal waktu, baik siang atau malam, cuaca baik ataupun buruk.<br /><br />“Dalam sehari bisa padam belasan kali, apakah ini normal?. Yang kita sesalkan, tidak ada pemberitahuan atau pengumuman dari pihak PLN jika ada pemadaman, di daerah lain ada,” ucap Musa dengan raut kesal.<br /><br />Musa menyatakan, komisi B sudah melakukan konsultasi dan koordinasi ke Dirjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM untuk mengadukan buruknya pelayanan PLN Sekadau.<br /><br />“Ada dari YLKI (lembaga perlindungan konsumen,red) juga, mereka mengungkapkan laporan dari PLN di bulan Januari 2016 hanya terjadi dua kali pemadaman di Sekadau. Faktanya kita tahu sendiri dalam sehari bisa belasan kali padam. Kami juga bawa formulir tentang pemadaman listrik yang terjadi di Sekadau selama ini, nanti akan kami bawa ke Dirjen,” ungkap politisi PDIP.<br /><br />Musa juga menyesali jaringan listrik di kawasan tempat tinggalnya di Jalan Murai yang tidak memiliki tiang sesuai standar PLN. Di lingkungan rumahnya, lanjut Musa, warga setempat bergotong-royong membuat tiang listrik dari kayu. Tiang-tiang tersebut diganti secara berkala.<br /><br />“Kalau sudah rapuh kami ganti gotong-royong. Bagaimana PLN membiarkan hal ini. Saya lihat di Sanggau banyak tiang nganggur, tolong lah diusulkan supaya diganti tiang kayu di daerah kami,” desak Musa.<br /><br />Anggota dewan lain yang ikut dalam pertemuan juga masing-masing mengungkapkan kekesalan mereka atas buruknya pelayanan PLN Sekadau. “Kadang kami ini yang ditanya masyarakat, ndak bisa kah dewan manggil PLN? Terutama masyarakat dari tiga belitang sana, mereka kerap ngadu ke kita,” tutur Yodi Setiawan, legislator Gerindra asal Dapil Sekadau III.<br /><br />Jeffray Raja Tugam, wakil ketua DPRD Sekadau yang memimpin rapat mengharapkan pihak PLN tak hanya sekedar mendengar dan mencatat masukan-masukan yang disampaikan.<br /><br />“Kita semua ingin PLN semakin baik, ini untuk kenyamanan kita semua. Kami berharap pihak PLN kedepan dapat memperbaiki kinerja,” pesan Jeffray.<br /><br />Sementara, pihak PLN Sekadau lagi-lagi memaparkan kendala gangguan jaringan sebagai biang utama tidak maksimalnya pelayanan perusahaan pelat merah itu.<br /><br />“Biarpet itu pemadaman yang diakibatkan gangguan jaringan, bisa terjadi kapan saja. Bisa karena tertimpa kayu, tali layangan, bahkan diganggu hewan pun bisa padam. Ini tidak bisa PLN umumkan karena tidak terencana, beda dengan pemadaman terencana, misalnya kalau ada perbaikan mesin,” jelas Dwija Ardya Pradipta, manejer PLN Sekadau.<br /><br />Dwija memaparkan, saat ini jaringan listrik menggunakan sistem interkoneksi. Antara Sanggau, Sekadau dan Sintang saling mensupport daya. “Satu minggu lalu mesin pembangkit kita di Suak Payung rusak satu megawatt, jadi kita minta support dari Sanggau. Yang jelas PLN tidak dengan sengaja memadamkan listrik,” kilah Dwija.<br /><br />Dwija juga berjanji akan segera menindaklanjuti semua masukan dari anggota-anggota DPRD Sekadau, termasuk pemasangan tiang di gang murai. (KN)</p>