Pelayanan PLN Tanah Pinoh Semakin Buruk

oleh
oleh

Pemadaman bergilir yang dilakukan Perusahaan Listrik Negara Unit Tanah Pinoh (Kota Baru), sangat membuat masyarakat kecewa. Pasalnya, tidak ada kejelasan tentang apa persoalan yang terjadi hingga dilakukan pemadaman secara bergilir. <p style="text-align: justify;"><br />“Padamnya itu dari jam 2 siang, sampai jam 2 siang besoknya, dan ini dilakukan setiap hari secara bergantian. Nah, ini sudah terjadi selama kurang lebih satu bulan ini. Jadi kita mempertanyakan apa kendalanya,”kata Anggota DPRD Melawi asal Kota Baru, Nur Ilham, saat ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (27/10).<br /><br />Menurut sepengetahuannya, Lanjut Nur Ilham, pemadaman tersebut terjadi sejak mesin PLN unit Tanah Pinoh dikelola oleh pihak ke tiga. Äh, seharusnya saat beralih ke pihak ketiga, pelayanannya harus lebih bagus. Namun kenyataannya, malah lebih bobrok,” ungkapnya.<br /><br />Akibat daripada pemadaman tersebut, tambahnya, tentu berdampak kepada aktivitas masyarakat yang menggunakan listrik, begitu pula pelayanan pemerintah terhadap masyarakatyang enggunakan listrik juga merasa terganggu.<br /><br />“Banyak masyarakat yang menyampaikan keluhannya kepada saya. Seperti pedgang sayur, dan ikan. Untuk membuat sayur dan ikan itu segar, tentu harus dimasukan mesin pendingin. Namun akibat pemadaman listrik secara bergilir selama 24 jam ini, banyak pedagang yang rugi, karena ikan dan sayurnya banyak busuk,” bebernya.<br /><br />Kondisi ini, kata Nur Ilham, tidak boleh terjadi terlalu lama. PLN harus segera mengambil langkah dan tindakan. Jika ada terjadi kerusakan, segera diperbaiki, jangan dididamkan dan dibiarkan, kemudian jika kekurangan mesin, segera sampaikan ke PLN wilayah atau ke pihak ketiga yang mengelolanya agar bisa segera teratasi persoala tersebut.<br /><br />Ïni terkesan dibiarkan. Bayangkan saja, sudah kurang lebih 1 bulan. Tidak juga ada kabar perbaikan atau langkah mengatasi pemadaman ini. “Kita minta PLN, segera mengatasi persoalan ini. Agar masyarakat tidak merasa kecewa,” pintanya. (KN)</p>