Pembangunan Sisi Darat Maloy Tuntas Februari

oleh
oleh

Pembangunan sisi darat Pelabuhan Internasional Maloy senilai Rp26 miliar di Kabupaten Kutai Timur ditargetkan dapat rampung pada Februari 2014. <p style="text-align: justify;">"Kami optimistis target rampung 100 persen pada Februari tahun depan tercapai karena saat ini sudah 80 persen dan akhir Desember ditarget tuntas 90 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain di Samarinda, Kamis.<br /><br />Zairin yang didampingi Kepala Bidang Perhubungan Laut Muhammad Rijali ini melanjutkan, rincian dari penyelsaian fisik tersebut adalah untuk pembangunan gedung kantor sudah 80 persen, gedung pemadam kebakaran 65 persen, pembangunan masjid sudah 95 persen.<br /><br />Kemudian untuk pembangunan pos jaga juga sudah 95 persen, pekerjaan elektrik 10 persen, mekanik 40 persen, civil dan landscape 80 persen, urugan tanah 90 persen, dan pekerjaan jalan serta landscape sudah 50 persen.<br /><br />Seharusnya pembangunan sejumlah gedung tersebut tuntas pada Desember 2013, tetapi karena ada sejumlah faktor yang menghambat pekerjaan, maka waktu penyelesaiannya diperpanjang hingga Februari.<br /><br />Diperpanjangnya waktu pelaksanaan pekerjaan itu berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltim nomor 71 tahun 2013 yang berisi, bahwa pekerjaan yang tidak dapat dituntaskan sesuai masa kontrak karena kondisi tertentu, maka penyelesaiannya diperpanjang 50 hari kalender sejak berakhirnya masa kontrak.<br /><br />Dikatakannya, pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy menjadi salah satu prioritas karena untuk mendukung kawasan industri sawit dan turunannya, perkebunan sawit di Kabupaten Kutai Timur maupun seluruh perkebunan di Provinsi Kaltim.<br /><br />Pelabuhan tersebut akan terkoneksi dengan berbagai kegiatan industri sehingga daerah itu akan menjadi Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy Kutai Timur.<br /><br />KIPI Maloy dipersiapkan menjadi pusat pengolahan hasil kelapa sawit, yakni crude palm oil (CPO) dan produk turunannya seperti minyak goreng, kosmetik, mentega, pakan ternak, es krim, sabun, tekstil, dan lainnya.<br /><br />KIPI Maloy memiliki dua konsep pembangunan, pertama adalah membangun klaster industri oleochemical dan pengolahan hasil tambang berskala internasional, yakni untuk meningkatkan nilai tambah, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menciptakan peluang bisnis baru.<br /><br />Kedua adalah menyediakan kawasan industri yang berdaya saing tinggi dengan dukungan insentif dan berbagai kemudahan. <strong>(das/ant)</strong></p>