Pemkab Kotawaringin Timur Siaga Diare

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyatakan siaga mulai terhadap penyebaran penyakit diare. <p style="text-align: justify;">"Status siaga tersebut kami tetapkan sebagai langkah antisipasi bertambahnya korban meninggal dunia lebih banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, Yuendri Irawanto di Sampit, Kamis.<br /><br />Penyakit diare menyebabkan dua balita meninggal dunia dan 40 orang harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit akibat serangan penyakit diare.<br /><br />Kedua balita yang meninggal dunia tersebut atas nama Putri Ramadani (1) warga jalan Panjaitan, Gang Delima 5, Nomor 119, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotim.<br /><br />Menurut dia, korban masuk rumah sakit untuk mendapat perawatan pada 28 Juni 2012 dan meninggal dunia pada 1 Juli 2012 atau setelah mendapat perawatan selama empat hari.<br /><br />Korban meninggal dunia kedua atas nama Febri Triananda (4), warga jalan Haji Anang Santawi, Kecamatan Mentwa Baru Ketapang, Kabupaten Kotim.<br /><br />Diketahui, korban masuk RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapatkan perawatan pada 1 Juli 2012 dan meninggal dunia pada 5 juni 2012 atau setelah mendapatkan perawatan selama empat hari.<br /><br />Penderita diare di Kotawaringin Timur pada umumnya adalah balita, dan menderita diare sudah dalam kondisi akut, sehingga ada pasien yang tidak tertolong.<br /><br />Dengan adanya pasien diare yang meninggal dunia tersebut wilayah Kabupaten Kotim, terutama dua kecamatan, yakni Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang ditetapkan sebagai daerah yang rawan terhadap penyebaran penyakit diare.<br /><br />Menurut Yuendri, untuk mengantisipasi terjadi penyebaran penyakit diare tersebut Dinkes Kabupaten Kotim telah menyiagakan seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).<br /><br />"Status siaga yang dimulai 1-18 Juli 2012 itu diharapkan semua Puskesmas bertindak cepat bila ditemukan pasien yang memiliki keluhan yang arahnya ke penyakit diare," katanya.<br /><br />Masyarakat juga diminta proaktif memeriksakan kesehatan ke Puskesmas atau dokter terdekat, tidak sembarangan mengunsumsi makanan dan minuman, serta berpola hidup sehat dalam keluarga.<br /><br />Jumlah penderita diare di Kabupaten Kotim diperkirakan akan terus bertambah, terutama menjelang bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah.<br /><br />Pada bulan ramadhan biasanya masyarakat cenderung mengunsumsi makanan dan minuman yang dibeli dari pedagang sehingga kebersihan makanan masih diragukan.<br /><br />"Kami harap masyarakat untuk tetap berperilaku hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan makanan yang akan dikunsumsi," terangnya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>