Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, melarang seluruh tempat hiburan malam seperti karaoke, diskotik dan sejenis beroperasi selama bulan Ramadhan, untuk menghormati umat Muslim menjalankan ibadah puasa. <p style="text-align: justify;">Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman kepada wartawan di Samarinda, Selasa, mengatakan surat edaran soal penutupan tempat hiburan malam segera diterbitkan dan disampaikan kepada seluruh pengelolanya.<br /><br />"Penutupan tempat hiburan akan mulai diberlakukan pada awal Ramadhan hingga usai lebaran," kata Ardiansyah usai dilantik Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sebagai bupati Kutai Timur, menggantikan posisi Isran Noor yang mengundurkan diri.<br /><br />Selain penutupan tempat hiburan, tambah Ardianysah, surat edaran itu juga berisi pengaturan jam kerja pegawai negeri sipil, larangan penjualan petasan dan imbauan soal usaha rumah makan selama Ramadhan.<br /><br />"Kebijakan seperti ini sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya dan kami berharap semua pihak mematuhi edaran tersebut," tambahnya.<br /><br />Ardiansyah menambahkan Pemkab Kutai Timur melalui instansi terkait juga berupaya menjaga kestabilan harga dan pasokan sembilan bahan pokok, karena ada kecenderungan naiknya permintaan dari masyarakat saat Ramadhan hingga lebaran.<br /><br />"Masalah keamanan dan ketertiban juga menjadi perhatian pemkab, agar masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan lancar," ujarnya.<br /><br />Ardiansyah Sulaiman yang sebelumnya menjabat wakil bupati Kutai Timur, dilantik sebagai bupati periode 2010-2015 setelah usulan DPRD setempat mendapat persetujuan dari Mendagri. Ia menggantikan posisi Isran Noor yang mengundurkan diri pada Februari 2015.<br /><br />Kabupaten Kutai Timur merupakan satu dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Kaltim yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015.<br /><br />Delapan daerah lain yang juga menggelar pilkada adalah Kabupaten Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Berau, Mahakam Ulu, Kota Balikpapan, Bontang, dan Samarinda. (das/ant)</p>
