Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan menaikkan Biaya Operasional Penyuluh (BOP) Pertanian dan Perikanan untuk memacu kinerja penyuluh di lapangan. <p style="text-align: justify;">"Kebijakan menaikkan biaya operasional itu bertujuan memacu kinerja penyuluh agar lebih meningkat," ujar Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Pemkot Banjarbaru Puspa Kencana di Banjarbaru, Senin.<br /><br />Ia mengatakan, semula biaya operasional penyuluh pertanian dan perikanan sebesar Rp250 ribu per bulan, tetapi terhitung sejak 2012 dinaikkan menjadi Rp400 ribu dan Rp600 ribu per bulan.<br /><br />Menurut dia, sebelum mendapatkan kenaikan biaya operasional, penyuluh yang jumlahnya puluhan orang dan sudah menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus melengkapi persyaratan yang ditentukan.<br /><br />"Persyaratan tersebut di antaranya menyampaikan data potensi wilayah, program penyuluhan, dan rencana kerja penyuluh tahunan yang harus dikumpulkan sebelum bulan Maret 2012," katanya.<br /><br />Apabila persyaratan sudah dipenuhi, katanya, peningkatan BOP diharapkan bisa terealisasi pada Maret atau Juni 2012 sehingga penyuluh mendapatkan biaya untuk mendukung kegiatan sehari-hari.<br /><br />Dia mengharapkan, peningkatan BOP itu dapat lebih memacu kinerja penyuluh sebagai tenaga lapangan yang membantu petani di bidang pertanian maupun perikanan sehingga produksinya lebih meningkat.<br /><br />"Harapan kami, penyuluh dapat menggunakan biaya operasional sebaik-baiknya dan meningkatkan kinerja dalam mendampingi petani sehingga produksi pertanian dan perikanan meningkat," katanya.<br /><br />Asisten II Sekretariat Daerah Pemkot Banjarbaru Agus Widjaja mengatakan, penyuluh harus mampu menghadapi kendala di lapangan sehingga dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan produksi beras lokal.<br /><br />"Selain meningkatkan produksi, penyuluh melalui program pendampingan juga diharapkan mampu meningkatkan mutu tanaman pangan, terutama mutu gabah atau beras," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
