Penarikan Uang Perbankan Kalsel Meningkat 124,7 Persen

oleh
oleh

Sejak Juli 2011 volume uang tunai yang keluar dari perbankkan di Kalimantan Selatan mencapai Rp448 miliar atau meningkat sebesar 124,7 persen dari kondisi normal. <p style="text-align: justify;">Hal tersebut disampaikan Direktur Regional Bank Indonesia wilayah Kalimantan Khairil Anwar di Banjarmasin, Jumat, saat mengevaluasi kondisi peredaran uang dan transaksi sistem pembayaran di Kalimantan Selatan..<br /><br />Menurut dia, selain penarikan uang tunai, kenaikan transaksi juga terjadi pada jumlah transfer antarbank yang juga mengalami peningkatan 124,3 persen dengan nominal mencapai Rp13,6 triliun.<br /><br />Kondisi tersebut, tambah dia, sebagai bukti bahwa geliat perekonomian masyarakat Kalsel juga meningkat tajam khususnya di Banjarmasin dan sekitarnya.<br /><br />"Apalagi pada awal bulan suci Ramadan diperkirakan peredaran uang juga meningkat tajam seiring dengan tradisi pasar wadai yang bermunculan di beberapa tempat maupun meramaikan pusat-pusat perbelanjaan dan restoran," katanya.<br /><br />Tak heran, tambah dia, kebutuhan masyarakat akan uang tunai turut bertambah dan diperkirakan semakin memuncak menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti.<br /><br />Seiring dengan meningkatnya transaksi masyarakat tersebut, terutama transaksi tunai, tambah Khairil, Bank Indonesia mengharapkan agar masyarakat menjaga kewaspadaan dalam bertransaksi, khususnya terhadap potensi kejahatan uang palsu.<br /><br />Meskipun hingga saat ini tidak ditemukan adanya kasus temuan uang palsu dalam jumlah besar, bukan berarti kewaspadaan boleh diabaikan.<br /><br />Menurut dia, selama tahun 2011 (hingga bulan Juli), rata-rata persentase temuan uang palsu di Kalsel relatif kecil dan menurun, yakni pada kisaran 0,00128 persen dari jumlah uang masuk (inflow) ke Bank Indonesia Banjarmasin.<br /><br />Angka tersebut, kata dia, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang berkisar 0,00129 persen.<br /><br />"Kewaspadaan dan langkah antisipatif juga kami lakukan dengan tetap meningkatkan sosialisasi pemahaman ciri-ciri keaslian rupiah kepada masyarakat dan semakin mempererat koordinasi dengan pihak berwajib," tambah Khairil Anwar.<br /><br />Sementara itu terkait potensi kejahatan uang palsu dalam kegiatan penukaran uang pecahan kecil, Bank Indonesia Banjarmasin mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan penukaran uang di loket penukaran Bank Indonesia atau di bank-bank umum.<br /><br />"Kalau menukarkan uang baru di loket Bank Indonesia atau kantor-kantor bank, dapat dipastikan tidak ada uang palsu dan jumlahnya pasti pas," kata Khairil Anwar.<br /><br />Sedangkan dalam rangka meningkatkan layanan kepada masyarakat yang ingin menukarkan uang, Bank Indonesia juga akan menambah frekuensi penukaran dan loket penukaran uang menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti. <strong>(phs/Ant)</strong></p>