Pengerjaan Ruas Jalan Sungai Ukoi – Tugu Beji Tinggal 4 Bulan

oleh
oleh

Meski waktu kerja yang telah ditentukan dalam kontrak bernomor KU.08.08-BMP/PJNW-II/PPK.10/2013 yang ditandatangani oleh pimpinan PT. Tirta Dhea Adonnincs pada 3Mei 2013 hanya tinggal 4 bulan lagi, namun proyek senilai kurang lebih Rp 63 miliar tersebut hingga kini tak juga menunjukan kemajuan. <p style="text-align: justify;">“Sampai minggu lalu, berdasarkan hasil rapar koordinasi instansi terkait termasuk pihak perusahaan di kantor PU di Pontianak, pengerjaan ruas jalan dari Simpang Sungai Ukoi sampai ke Tugu beji baru mencapai 19 per sen. <br /><br />Namun, mereka berjanji akan memacu sehingga pekerjaan bisa rampung tepat ketika kontrak berakhir pada 29 Oktober nanti,”ungkap Kadis PU Sintang Murjani saat menggelar pers conference di ruang kerjanya pada Selasa (17/6/2014) kemarin. <br /><br />Sebagaimana berita yang terbit sebelumnya di media ini, PT. Tirta Dhea Adonnincs Pratama merupakan pemenang tender pengerjaan jalan simpang Sungai Ukoi – Tugu Beji sepanjang kurang lebih 17 KM dengan sumber dana dari APBN tahun 2013 sebesar Rp 63 Miliar. <br /><br />Perusahaan ini berkedudukan di Jalan Raya Setu Nomor 6A Cipayung Jakarta Timur dan dalam pengerjaanya diawasi oleh konsultan supervisi PT Widya Graha Asana. Pekerjaan tersebut dilaksanakan selama 540 hari kalender.<br /><br />Menurut Murjani pihak kontraktor mengaku tidak ada kendala pada pengerjaan proyek tersebbutu. Hanya saja ada kelemahan dari sisi manajemen. “Persoalannya karena mereka sering gonta-ganti pimpinan, itu saja. Tidak ada lain,”tegas mantan kepala LH Sintang ini.<br /><br />Murjani juga dengan tegas mengatakan bahwa perusahaan tidak menyampaikan persoalan pembebasan lahan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab pemerintah daerah. <br /><br />Sesuai dokumen yang dipegangnya, ruas jalan dari Simpang Sungai Ukoi ke Tugu Beji tersebut akan diperbaiki kembali dan di perlebar.<br /><br />Lebar jalan saat ini sekitar 6 meter, sedangkan di perencanaan akan dilebarkan sekitar 10 meter. Ditambah dengan untuk saluran drainase dan sempadan jalan selebar 1,5 meter, maka penambahan lebar ke kanan dan kiri jalan akan berkisar sekitar 3-4 meter. <br /><br />“Kita sendiri saat ini terus melakukan upaya koordinasi termasuk dengan kementrian PU dalam hal ini PPTKnya. Kita mendorong agar pihak kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan sampai batas akhir kontrak pekerjaan tersebut. Karena kalau pekerjaan tidak selesai, sayang kalau dana yang ada harus dikembalikan. Apalagi itu dana pinjaman,”ujarnya. <br /><br />Saat ini, pihak kontraktor hanya mengerjakan jalan dengan pengaspalan dan HRS di sejumlah titik. Antara lain di kawasan Jln.Lintas Melawi, kemudian di ruas Jln Raya Sintang Pontianak tepatnya dari titik sekitar makam pahlawan hingga simpang tiga ke sungai ringin. <br /><br />Selebihnya ruas jalan hingga ke tugu beji masih mengalami kerusakan yang parah. Untuk sejumlah lubang yang dalam, perusahaan selama ini hanya melakukan penimbunan dengan tanah bercampur batu. Tanah dan batu itu umumnya akan membuat lubang menjadi lebih dalam dan lebar bisa terguyur air hujan. <br /><br />“Saya pikir semua pihak harus mendorong pihak kontraktor untuk segera menyelesaikan semua pekerjaan yang masih tersisa sekitar 80 persen. Meski dalam hitungan kerja itu tidak mungkin, namun pihak perusahaan berjanji akan melakukan penambahan tenaga dan peralatan. Sehingga mereka bisa bekerja lebih cepat. Karena pengakuan mereka tak ada masalah dari sisi material ataupun pendanaan,”ujarnya lagi.<br /><br />Dari 19 persen pekerjaan yang telah dilakukan oleh pihak kontraktor, tersiar kabar bahwa perusahaan tersebut telah mendapatkan pencairan dana sekitar 13 persen lagi. Dana ini tidak termasuk dana yang dicairkan pada tahap awal. <br /><br />“Kalau dari segi pendanaan, tidak ada masalah di kementrian PU. Artinya seberapapun pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor, maka dananya siap untuk di cairkan,”pungkasnya. <strong>(ek/das)</strong></p>