Pengurangan Resiko Bencana Di Galakan Di Sulut

oleh
oleh

Upaya pengurangan resiko bencana harus digalakkan di Sulawesi Utara (Sulut), sehingga dampak dari berbagai musibah bisa diminimalisir. <p style="text-align: justify;">Upaya pengurangan resiko bencana harus digalakkan di Sulawesi Utara (Sulut), sehingga dampak dari berbagai musibah bisa diminimalisir.<br /><br />Demikian dikatakan Sekretaris Provinsi Sulut Siswa Rachmat Mokodongan, pada pertemuan Pimpinan Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Provinsi, di Manado, Jumat.<br /><br />Di hadapan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sugeng Triutomo, kata Mokodongan, bentuk pengurangan resiko bencana dengan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta menghindari bentuk-bentuk bencana alam lainnya.<br /><br />"Provinsi Sulut merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Ini disebabkan karena letak geografi, kondisi topografi, keadaan iklim, serta faktor demografi dan kondisi sosial ekonomi membuat potensi bencana bisa saja terjadi," katanya.<br /><br />Berdasarkan pengalaman selama ini, penanganan bencana alam yang sering dilakukan dirasakan masih menemui berbagai kendala, diantaranya keterlambatan menerima dan menyampaikan informasi, penugasan tim reaksi, penetapan status bencana, dan dalam memberikan bantuan kepada daerah yang kena bencana.<br /><br />Saat ini keberlanjutan pembangunan Indonesia berada di titik kritis, karena sering terjadinya bencana ekologis yang secara akumulatif dan simultan di berbagai tempat, tanpa ada upaya yang signifikan untuk mengurangi kerentanan dan kerawanan masyarakat terhadap dampak bencana ekologis.<br /><br />Pada dasarnya, lanjut Mokodongan, bencana alam diakibatkan oleh dua hal, yakni karena proses alamiah dan kemudian ulah manusia itu sendiri merusak alam.<br /><br />"Dampak langsung bencana pada manusia tidak terkira besarnya, karena menyebabkan kematian, luka, penyakit, dan penderitaan," jelasnya.<br /><br />Makanya sangat diperlukan adanya koordinasi penanggulangan bencana dengan semua komponen masyarakat, selain penyiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, seperti peralatan komunikasi dan informasi bencana.(Eka/Ant)</p>