Pengurus Posyantekdes Diminta Aktif Libatkan Pelaku

oleh
oleh

Para pengurus Pos Pelayanan Teknologi Perdesaan atau Posyantekdes diminta lebih aktif melibatkan pelaku teknologi di masyarakat, baik teknologi terapan untuk pertanian, perkebunan, perikanan, pengrajin, dan teknologi terapan kebutuhan lain. <p style="text-align: justify;">"Apabila masyarakat pelaku teknologi terapan terlibat langsung dalam Posyantekdes, saya yakin perkembangannya akan lebih cepat," kata Kabid Teknologi Tepat Guna (TTG) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kalimantan Timur Surya Dharma Herman di Samarinda, Selasa.<br /><br />Ia mengemukakan hal itu pada Rapat Koordinasi TTG dan Posyantekdes di Kantor BPPMD Provinsi Kaltim di Samarinda, yang dihadiri perwakilan BPMPD dari kabupaten/kota dan pengurus Posyantekdes se-Kaltim.<br /><br />Menurut ia, teknologi merupakan salah satu pendorong perubahan, baik perubahan bidang ekonomi maupun sosial masyarakat. Untuk itu, alih teknologi kepada masyarakat demi percepatan pembangunan merupakan hal yang harus dilakukan.<br /><br />Selama ini, proses alih teknologi ke masyarakat memang sudah dilakukan, tetapi hal itu berjalan alamiah dengan fasilitas terbatas oleh pemerintah.<br /><br />Surya Dharma memaklumi kondisi itu, karena teknologi masih dipandang sebagai barang mewah dan bersifat pribadi, bukan barang publik, sehingga proses alih teknologi mengikuti mekanisme pasar dan terjadi ketika ada permintaan dari masyarakat atau pelaku.<br /><br />Sebenarnya, kata dia lagi, demi meningkatkan akses masyarakat terhadap pemanfaatan teknologi dan mengembangkannya menjadi teknologi terapan, telah ada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 24 Tahun 1998 tentang Operasional Posyantekdes.<br /><br />Dalam instruksinya, Mendagri meminta gubernur, bupati/wali kota, hingga semua camat di Indonesia melaksanakan operasionalisasi Posyantekdes, sekaligus membina, membimbing, dan mengawasi pelaksanaannya.<br /><br />Hal ini perlu dilakukan karena TTG merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dengan mengutamakan kearifan lokal, sehingga dapat menjawab permasalahan pelaku ekonomi dan mengembangkan usaha masing-masing maupun secara kelompok.<br /><br />Ia menambahkan TTG maupun teknologi terapan merupakan pengembangan teknologi yang tidak merusak lingkungan karena sesuai dengan kebutuhan warga, sehingga dapat dimanfaatkan secara mudah oleh masyarakat, termasuk dapat menghasilkan nilai tambah baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan hidup. (das/ant)</p>