Tim manajemen bantuan operasional sekolah (BOS) untuk monitoring Provinsi Kalimantan Barat menemukan adanya rekening sekolah yang sudah tidak aktif saat dana BOS akan disalurkan. <p style="text-align: justify;">"Kami sudah menyurati pihak sekolah yang rekeningnya sudah tidak aktif agar segera dibenahi," kata anggota tim manajemen Bos monitoring Provinsi Kalimantan Barat, Christianus Lumano di Pontianak, Kamis.<br /><br />Namun dia optimistis penyaluran BOS tersebut untuk triwulan I tahun 2012 sudah 100 persen.<br /><br />"Karena tidak ada lagi laporan dari sekolah dimaksud, berarti sudah lancar," kata dia.<br /><br />Ia menambahkan, secara keseluruhan alokasi BOS untuk Kalbar mencapai Rp510 miliar.<br /><br />Pencairan dilakukan dalam empat tahap pada tiap triwulan. Ia mengungkapkan, triwulan pertama tahun 2012, dana yang sudah dikucurkan sekitar Rp127 miliar.<br /><br />"Langsung dibagikan ke SD dan SMP, baik negeri maupun swasta," ujar dia.<br /><br />Mekanisme penyaluran dana tersebut, lanjut dia, dari pusat masuk ke kas daerah provinsi.<br /><br />"Setelah melalui proses administrasi, baru disalurkan," kata Christianus Lumano yang juga Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalbar itu.<br /><br />BOS triwulan I tahun 2012 disalurkan selama dua minggu sejak pertengahan Januari.<br /><br />"Untuk triwulan II diperkirakan pada April mendatang," kata Christianus Lumano.<br /><br />Ia selaku Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalbar bertanggung jawab memonitor penyaluran BOS.<br /><br />"Untuk teknis penggunaannya, yang memantau dari Dinas Pendidikan yang juga menjadi anggota tim," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>