Penyiar RRI Samarinda Dianiaya Ketika Sedang Siaran

oleh
oleh

Penyiar RRI Samarinda, Kalimantan Timur, Hendi Manggala Putra, dianiaya tiga orang tidak dikenal ketika sedang siaran di kantornya pada akhir pekan lalu. <p style="text-align: justify;">Kepala Stasiun RRI Cabang Samarinda, Hendro Prasetyo kepada wartawan, Salasa menyatakan, penganiayaan yang dialami salah satu penyiarnya itu berlangsung pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 06.15 Wita.<br /><br />"Saat itu, Hendi Manggala Putra (24) tengah menjalankan tugas siaran, namun tiba-tiba tiga orang pria, dua diantaranya diduga oknum anggota TNI masuk ke ruang penyiaran di studio Pro2 RRI dan langsung memukuli karyawan kami," ungkap Hendro Prasetyo.<br /><br />Hendro Prasetyo mengaku sangat menyayangkan terjadinya penganiayaan tersebut sebab berlangsung di dalam kantor dan saat korban menjalankan tugas.<br /><br />"Terlepas dari masalah pribadi yang diduga menjadi penyebab terjadinya pemukulan itu, tetapi kami sangat menyayangkan tindak kekerasan itu itu sebab terjadi di dalam kantor. Apalagi, ini adalah lembaga resmi milik pemerintah dan ironisnya yang melakukan justru oknum aparat. Akibat kejadian itu, proses siaran kami sempat terganggu selama tiga jam," katanya.<br /><br />"Kami telah melaporkan kasus ini ke Denpom (Detasemen Polisi Militer) dan Polresta Samarinda. Kami berharap, kasus ini diusut tuntas dan oknum TNI itu segera diproses sesuai hukum yang berlaku," ungkap Hendro Prasetyo.<br /><br />Sementara itu, Hendi Manggala Putra mengakui, penganiayaan yang dialamimnya diduga dilakukan keluarga mantan pacarnya.<br /><br />"Awalnya, saya kedatangan dua tamu perempuan yang merupakan kerabat mantan pacar saya, kemudian disusul tiga orang pria, dua diantaranya oknum anggota TNI, salah satunya saya ketahui bernama Yd, yang bertugas di Kodim Kutai Barat," katanya.<br /><br />"Saat itu mereka langsung bertanya, apakah saya memperkosa dan mencabuli keluarganya lalu saya jawab tidak tetapi ketiga pria itu langsung memukuli saya secara bergantian. Saya dipukul menggunakan borgol sehingga jidat saya robek dan harus mendapat sembilan jahitan," ungkap Hendi Manggala Putra.<br /><br />Tidak puas memukul korban di dalam studio Pro2 RRI, kata Hendi Manggala Putra, ketiga pelaku kemudian menyeretnya keluar kemudian dinaikkan ke sebuah mobil.<br /><br />"Rencananya, saya akan dibawa ke sebuah tempat dan saya tidak tahu dimana tapi saya bilang agar saya dipertemukan dengan orang tua atau dibawa ke kantor polisi sehingga mereka membawa saya ke rumah. Saat melihat tubuh saya berlumuran darah, orang tua saya berteriak dan mengatakan akan melaporkan ke Denpom sehingga ketiga orang itu segera pergi," kata Hendi Manggala Putra.<br /><br />Seorang rekan korban, Tino Tindongean yang mengaku melihat langsung pemukulan yang dialami Hendi Manggala Putra mengatakan, tidak mampu berbuat apa-apa sebab saat itu dia dihadang seorang pria tidak dikenal tersebut.<br /><br />"Mereka memukuli Hendi di dalam studio saat sedang siaran. Saya berusaha melerai tetapi langsung dihadang salah seorang pria itu. Begitupula satpam yang berupaya melerai tidak bisa berbuat banyak karena ada oknum TNI dan mereka datang dengan berpakain sipil," kata Tino Tindongean.<br /><br />Kepala Penerangan Korem 091 Aji Suryanata Kesuma, Mayor Inf Sudiman Purba ketika dikonfirmasi melalui telepon genggam, Selasa sore mengatakan, belum bisa memastikan apakah pelaku penganiayaan terhadap penyiar RRI tersebut merupakan oknum anggota TNI atau bukan.<br /><br />"Memamg sudah ada laporan terkait kasus itu ke Denpom tetapi kami belum bisa memastikan apakah itu anggota TNI atau bukan sebab masih dalam proses penyelidikan," kata Sudiman Purba.<br /><br />Namun, lanjut Sudiman Purba, Korem 091 Aji Suryanata Kesuma tetap akan menyelidiki kasus penganiayaan yang dilaporkan dilakukan oknum anggota TNI tersebut.<br /><br />"Siapapun yang melakukan pelanggaran akan diproses sesuai hukum. Kami juga akan tetap menyelidiki kasus ini bukan hanya terkait masalah wanita tetapi semua kemungkinan yang menjadi penyebab terjadinya penganiayaan itu," ungkap Sudiman Purba. <strong>(das/ant)</strong></p>