Maraknya pergaulan bebas, bahkan terjadinya video mesum oknum pelajar baru-baru ini, dinali kurangnya pengawasan dari orangtua, sehingga para anak-anak yang masih ingin tahu tentang banyak hal, dengan bebasnya bertindak tanpa memikirkan dampaknya. <p style="text-align: justify;">“Saya rasa pengawasan oranguta yang mesti ditingkatkan, orangtua harus bertindak tegas dengan anaknya, “ ungkap Nurjana Aini, A.Md selaku Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Hulu, dikediamannya, Selasa (01/11). <br /><br />Menurutnya, sebagai orangtua yang memiliki anak yang juga berstatus sebagai pelajar jangan sepenuhnya menyerahkan tanggungjawab terhadap sekolah, sebab kebanyakan waktu sang anak ada dirumah bersama orang tua, sekitar 30 persen waktu anak di Sekolah, sedangkan sisanya 70 persen ada dirumah. <br /><br />“Sebenarnya perilaku anak tersebut mencerminkan tingkah lakuhnya di rumah, sebab moral dan akhlak dibentuk orangtua dirumah, sedangkan di Sekolah tempat pengembangan, sesungguhnya sudah terbentuk dari orangtua,” jelas Ibu yang duduk di Komisi C, pada DPRD Kapuas Hulu.<br /> <br />Terkait langkah yang diambil pihak Sekolah dalam mengeluarkan anak didiknya yang terlibat dalam video mesum tersebut, menurut Nurjana hal tersebut tindakan yang kurang bijak, seharusnya kata Nurjana pihak Sekolah juga mesti memberikan solusi dan pembinaan, tetapi disisi lain juga Kita tidak bisa meyalahkan pihak Sekolah, yang mana pihak Sekolah juga berusaha menjaga nama baik Sekolah tersebut. Dan sebaiknya Dinas Pendidikan selalu melakukan sosialisasi kesetiap Sekolah-sekolah, terhadap langkah yang mesti diambil dalam mengatasi hal seperti itu. <br /><br />“Kemungkinan banyak pertimbangan pihak Sekolah hingga mengeluarkan muridnya, bisa karena menjaga nama baik Sekolah, bisa juga atas permintaan orantua, tetapi seharusnya tiadk demikan harus ada pembinaan, kemungkinan yang bersangkutan hilaf, dan mesti diberikan kesempatan dalam memperbaikinya, dalam hal ini yang jelas Orangtua memiliki peranan yang besar dalam mengarahkan anaknya kearah-arah yang positif, dan jangan sampai Sekolah lain dianggap sebagai pelarian,” tandasnya. <strong>(phs)</strong></p>
