Peringatan Hari Kartini ke 133 kabupaten Melawi

oleh
oleh

Sejumlah organisasi wanita yang ada di Kabupaten Melawi menggelar peringatan hari Kartini ke 133 di Kantor Bupati Melawi, Selasa (24/04/2012). <p style="text-align: justify;">Dalam peringatan hari Kartini tersebut selain dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Melawi dan jajarannya,  kegiatan juga dihadiri oleh Plh Sekda Melawi, serta sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Melawi.<br /><br />Plh Sekda, Imansyah yang mewakili Bupati Melawi saat membuka acara peringatan hari Kartini tersebut mengatakan, tantangan perempuan masa kini semakin kompleks karena tidak hanya untuk berperan dalam meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembanguan, tapi juga memainkan peran ganda untuk tetap berperan sebagai seorang ibu dan istri.<br /><br />“Sehingga tantangan dan perjuangan kaum perempuan di masa kini tidak kalah beratnya karena juga harus berusaha meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai mitra sejajar kaum pria, terutama dalam masyarakat,” kata dia.<br /><br />Selain itu Imansyah juga mengatakan, kaum perempuan harus senantiasa meningkatkan kemampuan intelektualnya dan keterampilan dalam berbagai bidang. Sebagai sumber daya pembangunan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.<br /><br />“Selain itu juga, bagaimana kaum perempuan menghadapi kekerasan dan ketidakadilan gender dalam bidang hukum dan kesenjangan masalah-masalah hak asasi manusia,” tuturnya.<br /><br />Ditambahkan, hingga kini masih ada kaum perempuan lain yang masih belum dapat menikmati hasil perjuangan selama ini. Hal ini akan menjadi tantangan, tugas dan tanggung jawab bersama.<br /><br />“Bantulah kaum perempuan, terutama kaum perempuan yang berada di pedesaan untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan diri sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan dapat menikmati hasil pembangunannya,” tutur Imansyah.<br /><br />Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Melawi, Henny Dwi Rini Firman dalam sambutannya mengatakan, Peringatan Hari Kartini hendaknya menjadi pemicu untuk terus maju, namun tidak boleh meninggalkan kodrat sebagai kaum perempuan atau kaum ibu. Alasannya kodrat wanita tetaplah seorang ibu atau istri. Sehingga setinggi apa ilmu dan jabatan yang didapat jangan sampai meninggalkan kodrat sebagai wanita.<br /><br />“Kita harus tetap semangat untuk bisa pintar seperti yang dinginkan kartini, jangan sampai perempuan kita terbelakang. Tapi jangan apa yang kita peroleh lalu menjadikan kita congkak, seperti aku bisa menafkahi hidupku. Hal ini lah yang tidak diinginkan oleh Kartini,” katanya.<br /><br />Menurut Henny, semangat Kartini jangan sampai di salah artikan,  karena bila ini dilupakan akan membuat suasana keluarga tak lagi harmonis. Perempuan lanjutnya,  dianggap maju, tak perlu harus dilihat dia bekerja di kantor, tapi juga dilihat bagaimana ia menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. <br /><br />“SDM harus baik,  karena bila kurang baik, anak-anak tak bisa melanjutkan pembangunan kedepan. Karna dengan kita terus belajar dan belajar, tentunya kita bisa menjadi pintar, sehingga kita tidak mudah untuk dibohongi. Perempuan itu bisa lebih mandiri sehingga bisa ikut terlibat dalam pembangunan di Melawi. Karna saat ini, perempuan-perempuan Melawi sudah banyak yang mampu menunjukkan kemampuannya,tanpa harus duduk di kantor. Misalnya dengan menjadi ibu yang baik, mendidik anak yang baik juga sudah cukup menunjukkan bahwa peran perempuan akan sangat sentral dalam membangun generasi muda yang lebih baik.” pungkasnya. <strong>(phs)</strong></p>