Pertamina Berharap Masalah "Jobber" Sanggau Selesaikan Secepatnya

oleh
oleh

Senior Supervisor Eksternal Relation PT Pertamina (Persero) MOR VI Kalimantan Andar Titi Lestari berharap permasalahan, seperti belum dibayarnya retribusi BBM pasca dioperasikannya "jobber" atau depo mini BBM di Sanggau, Kalimantan Barat, bisa diselesaikan secepatnya oleh pihak swasta. <p style="text-align: justify;">"Kami yakin masalah belum diselesaikannya retribusi IMB depo mini Sanggau, berapapun biayanya pasti bisa diselesaikan mereka (pihak ketiga), dan kami berharap pemerintah bijak menyikapinya," kata Andar Titi Lestari di Balikpapan, Kamis.<br /><br />Sebelumnya, Pemkab Sanggau mendesak dan mempermasalahkan terkait belum dibayarnya retribusi IMB depo mini yang dibangun oleh pihak ketiga sebesar Rp3,3 miliar.<br /><br />Andar berharap dengan diselesaikannya permasalahan itu, maka operasional depo mini BBM Sanggau bisa maksimal, karena dampaknya sangat baik untuk pemenuhan BBM dan perekonomian masyarakat di kawasan perbatasan.<br /><br />"Saat ini, kami juga mendorong pihak ketiga dan Pemkab Sanggau bisa menyelesaikan permasalahan itu," ujar Andar.<br /><br />Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VI Kalimantan, baru-baru ini mulai mengoperasikan "Jobber" atau depo mini BBM di Sanggau, Kalbar yang berperan penting dalam upaya menjaga pasokan BBM di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.<br /><br />Sebelumnya kebutuhan BBM di wilayah Kalbar bagian timur dipasok dari Terminal BBM Sintang, yang mendapatkan pasokan dari Terminal BBM Pontianak yang jaraknya cukup jauh dari titik konsumen, sehingga sering kali mengalami kendala, terlebih ketika terjadi pendangkalan Sungai Melawi dan Sungai Kapuas.<br /><br />Selama ini penyaluran BBM untuk wilayah Sanggau dan Landak diperoleh dari TBBM Sintang yang dibantu TBBM Pontianak dan "Floating Storage" di Sanggau dengan pemanfaat Sungai Melawi disaat pasang.<br /><br />Ada sebanyak 17 SPBU dan lima PLTD yang menggantungkan pasokan BBM dari Jobber Sanggau, dengan jarak tempuh perjalanan darat dari TBBM Pontianak ke TBBM Sanggau 220 kilometer, dan dari TBBM Sintang 90 kilometer. Kehadiran depot mini BBM Sanggau juga dapat memberikan potensi efesiensi biaya angkutan BBM sebesar Rp15 miliar/tahun.<br /><br />Depo mini BBM tersebut memiliki sarana fasilitas berupa "Floating Jetty", selain itu memiliki dua tanki premium kapasitas 2.000 kiloliter, tiga tanki solar kapasitas 6.000 kiloliter, dan satu tanki BBK (Bahan Bakar Khusus) kapasistas 1.500 kiloliter, enam pompa produk, dan "Filling Shed", kata Andar.<br /><br />Sebelumnya, Direktur Puskepi Sofyano Zakaria menyatakan, harusnya Pemerintah Kabupaten Sanggau mendukung agar operasional "jobber" atau depo mini BBM yang bekerja sama dengan pihak swasta PT Cakra Buanamas Utama, agar berjalan lancar untuk peningkatan pembangunan dan perekonomian Sanggau dan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.<br /><br />"Seandainya pihak ketiga belum membayar retribusi IMB, tetapi alangkah baiknya Pemkab Sanggau memberikan dukungan terhadap pembangunan depo mini BBM secara nyata," katanya.<br /><br />Menurut Sofyano, keberadaan depo moni BBM di Sanggau sangat penting bagi daerah tersebut, dan sekitarnya dan aset bagi pemenuhan energi daerah sehingga diatas segala-segalanya dan termasuk kepentingan lainnya.<br /><br />"Saya sebagai putra daerah Kalbar, berharap Pemkab Sanggau memberikan kontribusi agar menyediakan fasilitas pendukung, seperti akses jalan dan lainnya demi menggerakan perekonomian semua sektor di Sanggau dan kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia," ungkapnya. (das/ant)</p>