Pertamina Beri Sanksi Penjualan BBM Secara Ilegal

oleh
oleh

PT Pertamina (Persero) akan menindak tegas ulah awak mobil tangki yang menjual bahan bakar minyak jenis premium dan solar bersubsidi secara ilegal yakni tidak di tempat semestinya. <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">PT Pertamina (Persero) akan menindak tegas ulah awak mobil tangki yang menjual bahan bakar minyak jenis premium dan solar bersubsidi secara ilegal yakni tidak di tempat semestinya.<br /> <br /> Manajer Media Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Minggu mengatakan, pihaknya tidak memperbolehkan awak mobil tangki BBM melakukan praktik nakal seperti itu.<br /> <br /> Sebelumnya, diberitakan mobil-mobil tangki di Dumai, Riau kembali menjual premium dan solar bersubsidi di sejumlah tempat penampungan tidak resmi.<br /> <br /> Menurut Wianda, tim Pertamina akan melakukan pengecekan bersama aparat kepolisian setempat.<br /> <br /> "Apabila terbukti, kami memiliki mekanisme sanksi tegas kepada oknum mobil tangki yang terbukti melakukan kegiatan tersebut," ujarnya.<br /> <br /> Pantauan ANTARA menunjukkan, tempat penampungan BBM tidak resmi itu tersebar di sepanjang jalan utama yang menghubungkan Kota Dumai dengan Kota Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.<br /> <br /> Setiap harinya, puluhan mobil tangki Pertamina yang mengangkut puluhan ton BBM jenis premium dan solar bersubsidi singgah di sejumlah tempat penampungan liar itu.<br /> <br /> Bahkan, beberapa dari belasan tempat penampungan liar tersebut, berada tidak jauh dari markas kepolisian sektor yang berada di bawah kewenangan Polres Bengkalis dan Polres Kota Dumai.<br /> <br /> Informasi yang dihimpun menyebutkan, tempat-tempat penampungan liar tersebut sudah ada sejak lama, tanpa tindakan hukum aparat kepolisian setempat.<br /> <br /> Penata Administrasi Umum Depot Unit Pemasaran PT Pertamina Dumai, Trimo mengatakan, sejauh ini, pihaknya tidak mengetahui tindakan ilegal sopir-sopir mobil tangki pengangkut BBM berubsidi itu.<br /> <br /> "Jika ini benar, tentu merugikan banyak pihak," kata dia. (Eka/Ant) <br /></span></p>