Pertemuan Sosial Ekonomi Malindo Hasilkan Enam Kesepakatan

oleh
oleh

Pertemuan Indonesia-Malaysia mengenai kerja sama bidang sosial dan ekonomi khusus wilayah Kalimantan bagian timur menghasilkan enam kesepakatan yang saling menguntungkan. <p style="text-align: justify;">"Enam kesepakatan itu adalah, pertama untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Pos Lintas Batas Darat (PLBD) Surodong – Simenggaris. Surudong adalah wilayah Malaysia, sedangkan Simanggaris masuk wilayah Indonesia," kata Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim M Yadi Sabianoor di Samarinda, Minggu.<br /><br />Kesepakatan yang kedua adalah mengenai kerjasama pengawasan investor, kemudian kerja sama terkait memfasilitasi perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi di Tawau, Malaysia.<br /><br />Keempat adalah kerja sama bidang peternakan, kelima mengenai tukar menukar informasi perkembangan perdagangan dan investasi, dan yang keenam adalah kerjasama hal ikhwal perempuan Tawau, Sabah, dengan BPPKB Kaltim.<br /><br />Hal ikhwal perempuan dalam bahasa Malaysia berarti pemberdayaan kaum perempuan, sehingga kerja sama dilakukan dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Kaltim.<br /><br />Kesepakatan kerja sama dua negara satu rumpun itu digelar di Bali pada 3 hingga 5 Juli 2012. Dia berharap agar enam poin yang telah menjadi kesepakatan itu dapat terealisasi sehingga kedua pihak sama-sama diuntungkan.<br /><br />Hasil kerja sama melalui Tim Kertas Tujuh di Bali tersebut, lanjut dia, akan ditindaklanjuti untuk pengesahan kesepakatan. Pengesahannya akan dilakukan di Langkawi, Malaysia, pada Agustus hingga September 2012.<br /><br />Untuk penyelesaian PLBD Surudong  Simenggaris, lanjut Yadi, pihak Indonesia sudah lama siap, namun Malaysia belum siap menyelesaikannya karena masih menunggu hasil kajian dan keputusan pemerintah pusat dari pihak Malaysia.<br /><br />Terkait belum siapnya Malaysia, dalam pertemuan dua pihak itu menyepakati agar dilakukan percepatan penyelesaian. Hal ini perlu dilakukan karena di kawasan perbatasan Kaltim, Indonesia dan Sabah, Malaysia telah berkembang berbagai industri, khususnya industri perkebunan sawit.<br /><br />Untuk kerja sama bidang peternakan, ditekankan pada rencana kerja sama pengusaha di Kabupaten Nunukan, Indonesia dan Tawau, Malaysia, yakni pengusaha Tawau mendatangkan bibit ayam bagi pengusaha Nunukan untuk dipelihara, kemudian pengusaha Tawau akan membelinya setelah ayam besar.<br /><br />Terkait Soal memfasilitasi perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi, Tim Sosek Malindo dapat melakukan pendampingan untuk membantu mempermudahnya, yakni ketika ada perusahaan Indonesia yang ingin kerja sama dengan perusahaan Malaysia. <strong>(phs/Ant)</strong></p>