Petani Kotim Dapat Bantuan Traktor Tangan

oleh
oleh

Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendapat cukup banyak bantuan dari pemerintah daerah pada 2015, khususnya berupa handtractor atau traktor tangan. <p style="text-align: justify;">"Bantuan handtractor tahun ini cukup banyak. Dari APBD Kotim sendiri tahun ini ada 41 unit, ditambah 11 dari pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, I Made Dikantara di Sampit, Selasa.<br /><br />Traktor tangan bantuan pemerintah tersebut saat ini mulai didistribusikan kepada petani sesuai usulan yang disampaikan sebelumnya. Distribusi terbanyak untuk kawasan Selatan karena wilayah ini memang menjadi lumbung beras Kotim dengan luas tanam lebih banyak dibanding wilayah lainnya.<br /><br />Bantuan ini diharapkan membuat proses penyiapan lahan pertanian lebih cepat dan efektif. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan bantuan kepada petani agar sektor pertanian lebih meningkat dan mendorong peningkatan kesejahteraan petani.<br /><br />"Selain handtractor, kita juga dapat bantuan 31 mesin pompa air untuk membantu menyalurkan air mengairi sawah. Jumlah mesin pompanya memang cukup banyak karena memang ada tambahan setelah pemerintah pusat melihat kebakaran lahan dan kemarau yang melanda daerah kita," sambung Made.<br /><br />Kawasan Selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, Pulau Hanaut dan Mentaya Hilir Utara, menjadi lumbung beras Kotim. Saat ini kawasan tersebut dilanda kekeringan cukup parah sehingga petani belum bisa menanam padi periode musim tanam Asep atau April-September.<br /><br />Meski memiliki pompa air bantuan pemerintah, petani belum juga bisa memulai musim tanam karena air sungai berasa asin akibat intrusi air laut. Jika dipaksakan untuk mengairi sawah, diyakini akan membuat tanaman cepat mati.<br /><br />Penanaman periode ini hanya bisa dilakukan di beberapa lokasi dengan jumlah yang juga tidak terlalu banyak. Salah satunya di Kecamatan Kotabesi. Rencananya petani di kecamatan ini akan melakukan panen pada awal Oktober ini, sekaligus melakukan ujicoba mesin pemanen padi milik pemerintah. (das/ant)</p>