Petani Rotan Kotim Tolak Penghentian Ekspor Rotan

oleh
oleh

Ribuan petani, pekerja dan pengumpul rotan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menolak Peraturan Menteri Perdagangan yang menghentikan ekspor rotan asalan dan setengah jadi ke luar negeri. <p style="text-align: justify;">Ketua Perkumpulan petani, pekerja dan pengumpul rotan Kabupaten Kotawaringin Timur, Dahlan Ismail di Sampit, Senin mengatakan, kebijakan Menteri Perdagangan yang melarang dan menghentikan ekspor rotan asalan dan setengah jadi sangat merugikan petani.<br /><br />Akibat dihentikannya ekspor rotan asalan dan setengah jadi tersebut 5.000 ton lebih rotan milik petani yang ditampung oleh pengumpul menumpuk digudang.<br /><br />Rotan hasil panen petani juga tidak laku di jual karena pengumpul rotan tidak berani membeli lagi.<br /><br />Puncak tidak lakunya rotan hasil panen petani tersebut terjadi sejak Jumat (28/10) yang lalu.<br /><br />Dalam satu bulan produksi rotan asalan dan setengah jadi siap ekspor Kabupaten Kotawaringin Timur mencapai 1.000 ton.<br /><br />Sementara daya tampung industri dalam negeri setiap bulannya hanya mampu menyerap 200 ton saja, sehingga masih ada kelebihan 800 ton lebih produksi rotan asan Kabupaten Kotawaringin Timur yang tidak terserap.<br /><br />Menurut Dahlan, kebijakan Menteri Perdagangan dengan menghentikan ekpor rotan asalan dan setengah jadi ke luar negeri sangat merugikan masyarakat petani, pekerja dan pengumpul rotan.<br /><br />Kebijakan penghentian ekpor rotan asalan dan setengah jadi harus dihentikan sebelum petani rotan, pekerja dan pengumpul rotan Kotawaringin Timur bangkrut dan dirugikan.<br /><br />"Di Kabupaten Kotawaringin Timur 60 persen masyarakatnya adalah petani rotan jadi kalau ekspor dihentikan sama saja dengan membunuh petani rotan dengan cara pelan-pelan," katanya.<br /><br />Penghentikan ekspor rotan selama ini tidak berdasarkan kajian lapangan seharusnya sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut Menteri Perdagangan turun ke semua daerah yang mendaji sentra penghasil rotan.<br /><br />"Kami harap Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY) mengganti dan mencopot Menteri Perdagangan yang baru dilantik karena tidak berpihak kepada masyarakat,"katanya.<br /><br />Selama ini rotan asalan dan setengah jadi hasil panen petani Kotawaringin Timur diekpor ke negara Vitonam dan Cina karena kedua negara tersebutlah yang berani membeli dengan harga tinggi.<br /><br />Apabila ekspor rotan asalan dan setengah jadi dihentikan pemerintah harus bertanggungjawab dan sanggup menampung serta membeli rotan petani yang melimpah.<br /><br />Penghentian ekspor rotan asalan dan setengah jadi yang dilakukan Menteri Perdagangan diduga sebagai upaya melakukan monopoli kegiatan ekspor rotan ke luar negeri.<strong> (das/ant)</strong></p>