Petani Sampit Didorong Produksi Beras Kemasan

oleh
oleh

Petani di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah didorong untuk meningkatkan kualitas produksi beras dan mengemasnya dengan bagus sehingga mempermudah pemasaran. <p style="text-align: justify;">"Tahun depan kita fokus untuk pengemasan besar sehingga makin menarik dan makin mudah untuk dipasarkan. Dari segi kualitas, beras yang dihasilkan petani di Kotim ini juga tidak kalah bagusnya," kata Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotim, Multazam di Sampit, Sabtu.<br /><br />Saat ini petani di sejumlah tempat di Kotim mulai dibina untuk memproduksi beras yang kemudian dikemas dengan bagus. Bantuan untuk pengemasan besar tersebut sudah disiapkan sehingga petani makin mudah melakukannya.<br /><br />Untuk tahap awal, bantuan penyiapan pengemasan beras ini diberikan untuk sentra-sentra produksi beras, khususnya di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit dan sekitarnya yang memang menjadi lumbung beras Kotim.<br /><br />"Bantuannya semua dari Pemerintah Provinsi Kalteng, nanti lebih dulu di Lempuyang, termasuk alat pengeringannya. Mudah-mudahan nanti ini akan bisa membantu petani kita dalam memasarkan hasil panen dengan mudah," harap Multazam.<br /><br />Juni lalu, petani di Teluk Sampit menggelar pesta panen raya yang dihadiri Kepala Dinas Pertanian Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, Jakatan. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 6000 hektare sawah yang mereka panen.<br /><br />Saat itu hasil ubinan atau penghitungan sampel di beberapa titik diperkirakan produktivitasnya yaitu 6,6 ton gabah kering panen per hektare, 5,67 ton gabah kering giling per hektare atau jika dijadikan beras menjadi 3,56 ton beras per hektare.<br /><br />Berdasarkan data kebutuhan beras sampai tahun 2012, dengan jumlah penduduk sebesar 405.359 jiwa, Kotim masih kekurangan beras sebesar 25.612 ton. Kebutuhan beras ini diprediksi akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.<br /><br />Sebagai komoditas strategis, padi harus menjadi komoditas utama yang harus terus dikembangkan karena menyangkut kebutuhan hidup masyarakat. Komoditas ini bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya hingga politik.<br /><br />Produksi padi di Kotim tahun 2013 ini ditargetkan sebesar 36.399 ton gabah kering giling. Berdasarkan laporan yang diterima hingga saat ini produksi yang telah dicapai sebesar 34.328 ton dari musim tanam Oktober-Maret 2012/2013. Artinya masih ada kekurangan target produksi sebesar 2.071 ton.<br /><br />Pemenuhan kekurangan itu akan diperoleh dari musim tanam April-September 2013. Untuk peningkatan produktivitas dan produksi padi, diharapkan kepada petani sebagai pelaku dan kepada SKPD terkait sebagai fasilitator agar bekerja maksimal. <strong>(das/ant)</strong></p>