Petani Tabalong Mulai Kembangkan Tanaman Lada

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mendorong petani untuk mengembangkan tanaman lada sebagai upaya meningkatkan kondisi perekonomian warga pasca-anjloknya harga karet dunia. <p style="text-align: justify;">Bupati Tabalong Anang Syakhfiani di Tanjung, Selasa mengatakan, anjloknya harga karet dari sebelumnya Rp15 ribu per kilogram menjadi Rp5 ribu per kilogram, sangat memukul kondisi perekonomian warga daerahnya.<br /><br />"Hampir 80 persen warga Tabalong menggantungkan hidupnya pada sektor perkebunan karet, sehingga turunnya harga komoditas ini, berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.<br /><br />Kondisi tersebut, kata dia, membuat perekonomian masyarakat juga sempat goyah, banyak masyarakat mengeluhkan lesunya kondisi ekonomi saat krisis.<br /><br />Mengatasi hal tersebut, tambah dia, pemerintah berupaya mencari terobosan baru, antara lain dengan mengembangkan tanaman lada, sebagai penopang ekonomi pasca-turunnya harga karet.<br /><br />"Saat ini kita telah melakukan uji coba di lahan sepuluh hektare, dan hasilnya sangat bagus, bahkan keuntungan petani akan jauh lebih besar dibanding karet," katanya.<br /><br />Menurut dia, saat ini harga lada di pasaran cukup mahal, sehingga bila para petani mengembangkan komoditas ini akan sangat menguntungkan, apalagi tanaman ini bisa panen setelah delapan bulan.<br /><br />"Kami sangat fokus membantu petani mengembangkan pertanian lada ini, semoga bisa menjadi solusi di tengah anjloknya harga berbagai komoditas daerah," katanya.<br /><br />Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tabalong Aberani Aberar, mengatakan, Desa Salikung menjadi daerah percontohan pengembangan tanaman lada di Tabalong.<br /><br />Menurut dia, pengembangan lada di Desa Salikung diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal mengingat saat ini harga lada di pasaran relatif cukup mahal.<br /><br />"Harga lada di Pasar Bauntung Tanjung, kini Rp280 ribu per kilogram, sehingga kami berkeyakinan komoditas ini akan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat daerah, setelah harga karet anjlok," katanya. (das/ant)</p>