Seorang narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Muhlasin Bin Abdul Azis (39) yang kabur berhasil ditangkap petugas. <p style="text-align: justify;">"Pelaku kabur dari tahanan pada Jumat (20/11) siang ditangkap petugas saat mau menjemput istrinya yang kerja di salah satu rumah sakit di Banjarmasin pada Rabu (5/11) pukul 17.00 WIB di Banjarmasin, Kalimantan Selatan," kata Kepala Lapas Klas II B Muara Teweh Mochammad Yahya di Muara Teweh, Kamis.<br /><br />Menurut Yahya, penangkapan tersebut dilakukan oleh petugas Lapas Muara Teweh bernama Rabani yang kebetulan cuti ke kampung halamannya Banjarmasin bersama dua orang petugas lainnya yang dikirim dari Muara Teweh.<br /><br />Pihaknya sudah mencurigai kalau yang bersangkutan akan kabur ke Banjarmasin dan berdasarkan pengintaian beberapa hari ternyata benar bahwa dia sedang berada di kotanya untuk menemui isterinya.<br /><br />"Kami sudah melakukan kontak dengan isterinya dan berkat kerjasama itu akhirnya yang bersangkutan berhasil diketahui keberdaannya," kata Moh Yahya.<br /><br />Muhlisin di bawa ke Lapas klas II A Palangka Raya pada Kamis pagi ini dan Rabu malam tadi di titipkan di Lapas Banjarmasin.<br /><br />"Saat ini saya sedang dalam perjalanan ke Palangka Raya untuk mengantar yang bersangkutan ditahan di Lapas Palangka Raya," kata Yahya.<br /><br />Kaburnya narapidana kasus kayu tanpa dokumen (illegal logging) yang sedang dalam tahap pembinaan (tamping) sebagai petugas kebersihan petugas pintu utama (P2U) itu diketahui pada Jumat (20/11) sekitar pukul 17.00 WIB.<br /><br />Narapidana itu divonis hukuman selama satu tahun lima bulan dan subsider empat bulan dan sudah menjalani hukuman sekitar delapan bulan sehingga tujuh bulan lagi pelaku akan bebas dan akan mengusulkan pembebasan bersyarat (PB).<br /><br />"Napi itu usai sholat Jumat di masjid di lingkungan Lapas Muara Teweh masih ada dan menjelang sore baru diketahui karena pelaku tidak ada di sel tahanan dan kemungkinan dia kabur lewat pintu utama," kata Yahya. (das/ant)</p>
