PLN Kalbar Kurangi Pasokan Pelanggan 16 MW

oleh
oleh

Cuaca buruk yang terjadi di Kalimantan Barat beberapa hari terakhir membuat mesin pembangkit milik PLN setempat rusak sehingga suplai daya ke pelanggan sebesar 16 MW akan terganggu hingga akhir Juni. <p style="text-align: justify;">"Setiap malam kita terpaksa mengurangi suplai listrik ke pelanggan sebesar 16 MW," ungkap Manajer Teknik PLN Wilayah Kalbar Andreas Heru Sumaryanto di Pontianak, Jumat.<br /><br />Menurut dia, hal itu dipicu kerusakan pada dua unit mesin pembangkit karena pengaruh cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini.<br /><br />Ia menambahkan, pada Sabtu (9/6) lalu terjadi angin kencang di Kota Pontianak dan sekitarnya mengakibatkan jaringan transmisi terganggu sehingga berdampak ke mesin pembangkit.<br /><br />"Jaringan terkadang putus, trus masuk lagi. Ini berkali-kali sehingga mesin menjadi rusak," ujar dia.<br /><br />Dua mesin pembangkit yang terkena dampak cuaca buruk itu masing-masing mesin sewa 9 MW dan milik PLN berkapasitas 2×7 MW. Mesin sewa berkapasitas 9 MW rusak di bagian "turbo", sedangkan mesin 2×7 MW di salah satu "crank pin journal".<br /><br />"Kalau dipaksakan beroperasi, bisa-bisa jebol. Daripada berdampak lebih parah, terpaksa diperbaiki dulu," kata dia menegaskan.<br /><br />Ia mengatakan, PLN berupaya sekuat tenaga supaya perbaikan dapat diselesaikan secepatnya. Namun, lanjut dia, ada yang harus diperbaiki di Jakarta sehingga alternatifnya menyewa peralatan dimaksud.<br /><br />"Kita minta agar pengirimannya menggunakan pesawat supaya cepat sampai dan cepat dikerjakan," kata Andreas Heru.<br /><br />Ia mengakui, dampak dari tidak beroperasinya dua mesin pembangkit itu ikut dirasakan masyarakat hingga Kota Singkawang dan Sambas yang berjarak ratusan kilometer dari Pontianak.<br /><br />"Karena kita sudah tersambung menggunakan transmisi. Terkadang, pemadaman bergilir juga dirasakan pelanggan disana," ujar Andreas Heru.<br /><br />Ia menargetkan perbaikan semua mesin tuntas pada akhir Juni. Ia meminta partisipasi masyarakat untuk mengurangi pemakaian energi listrik pada masa beban puncak yakni pukul 18.00 – 22.00 WIB.<br /><br />"Dengan berhemat 50 Watt saja setiap hari, dampaknya sangat besar," kata Andreas Heru.<br /><br />Ia juga meminta maaf atas keterbasan pelayanan PLN saat ini. <strong>(phs/Ant)</strong></p>