PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat berencana akan menambah kapasitas pembangkit sebesar 60 Mega Watt (MW) pada tahun 2013. <p style="text-align: justify;">"Ini untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus meningkat di Kalbar," kata General Manajer PLN Kalbar, Daniel S Bangun, Senin (05/11/2012).<br /><br />Ia melanjutkan, mesin yang akan dialokasikan itu berupa PLTD Apung dan ditempatkan di Sungai Raya, Kubu Raya.<br /><br />Mesin tersebut nantinya akan menggunakan bahan bakar jenis marine fuel oil (MFO) yang harganya relatif lebih murah dibanding high speed diesel (HSD).<br /><br />Mesin itu akan disambung dengan jaringan "Sistem Khatulistiwa". Sistem Khatulistiwa merupakan jaringan yang menyangkut sejumlah daerah diantaranya Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Landak dan Kabupaten Sambas.<br /><br />Beban energi PLN Wilayah Kalbar didominasi di sistem tersebut.<br /><br />Ia melanjutkan, penambahan PLTD Apung itu juga sebagai alternatif sambil menunggu sejumlah PLTU yang tengah dibangun.<br /><br />Diantaranya PLTU Parit Baru (Kabupaten Pontianak) berkapasitas 2 x 55 MW; PLTU Tanjung Gundul 2 x 27,5 MW dan 2 x 50 MW (Kabupaten Bengkayang).<br /><br />Rencananya, PLTU-PLTU tersebut akan operasional pada 2012. Namun tertunda dan diperkirakan baru mulai beroperasi pada awal 2014.<br /><br />PLN Kalbar rata-rata perlu menyediakan tambahan 30 MW untuk memenuhi kebutuhan energi tiap tahun.<br /><br />Penambahan 265 MW dari tiga unit PLTU itu semula diharapkan dapat untuk memenuhi kebutuhan energi di Kalbar selama 10 tahun mendatang. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
