PLN Kalbar Terapkan "ERP" Untuk Integrasi Fungsi

oleh
oleh

PT PLN Wilayah Kalimantan Barat akan menerapkan Sistem "Enterprise Resources Planning (ERP)" mulai 1 Juli untuk mengintegrasikan tiga fungsi di tubuh perusahaan, yakni bagian keuangan, sumber daya manusia dan logistik. <p style="text-align: justify;">"Dengan Sistem ERP akan mengintegrasikan tiga fungsi di tubuh PLN, yakni bagian keuangan, sumber daya manusia dan logistik," kata Manajer Keuangan PLN Wilayah Kalbar, Gitut Haryoko di Pontianak, Rabu.<br /><br />Ia mengatakan bahwa penerapan Sistem ERP itu merupakan bagian dari perencanaan menjadikan perusahaan nasional berkelas dunia.<br /><br />Menurut dia, ketiga fungsi tersebut berjalan sendiri-sendiri dengan aplikasi tersendiri pula. Namun, Sistem ERP membuat masing-masing dapat dengan segera menyiapkan apa yang dibutuhkan.<br /><br />Sementara dengan sistem sebelumnya, membutuhkan proses panjang. Ia mencontohkan untuk pengadaan barang, dari pengguna dibuat permintaan barang terlebih dahulu. Setelah disetujui atasan, dibuat surat perintah kerja, baru ke gudang dibuat penerimaan barang. Kemudian dilengkapi terlebih dahulu, lalu dibuat penagihan.<br /><br />Sedangkan dengan menggunakan ERP, maka untuk pengadaan barang dan jasa, tidak perleu menunggu semua selesai baru dibuat invoice atau penagihan. "Masing-masing bidang sudah tahu, misalnya ada pengadaan barang, di keuangan dana yang dibutuhkan sekian, di logistik apa yang perlu disiapkan," ujar dia.<br /><br />Keuntungan dari penggunaan Sistem ERP, di tingkat internal PLN akan lebih efektif karena mengurangi alur dan prosedur yang panjang serta membutuhkan banyak orang. Selain itu, ada efisiensi pelaporan karena dapat lebih cepat dan transparan.<br /><br />Ia menambahkan bahwa dari segi korporasi, PLN lebih dipercaya oleh pihak luar. "Salah satu sumber pendanaan PLN untuk investasi adalah investor luar negeri," kata Gitut.<br /><br />Sistem yang digunakan sebelum ERP, ungkap dia, ternyata tidak dikenal pihak luar. Sejak tahun 2003, secara perlahan PLN mulai mempersiapkan penerapan ERP. Ada empat fase penerapan ERP yang direalisasikan sejak tahun 2005. "Tahun 2005, yang sudah menerapkan di PLN Pusat, DKI Jakarta, dan P3B," kata dia.<br /><br />Fase kedua, dimulai tahun 2008 untuk PLN wilayah Jawa dan Bali. Fase ketiga tahun 2011 meliputi Sumatera dan Sulawesi yang tuntas pada Mei 2013.<br /><br />"Kalimantan masuk dalam fase keempat, termasuk Maluku, NTB, NTT dan Papua," ujarnya.<br /><br />Sejak menggunakan sistem ERP, PLN pun semakin diakui keandalan laporannya. Ia mencontohkan, ada investor yang langsung siap berinvestasi dengan masa tenor 30 tahun setelah melihat PLN menggunakan sistem ERP.<br /><br />Ia berharap saat peluncuran perdana 1 Juli tidak terdapat kendala. "Persiapan sudah 90 persen, tetapi kami optimistis Kalbar akan ikut dan siap menerapkan ERP," kata dia menegaskan. <strong>(das/ant)</strong></p>