General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Yudi Setio Wicaksono optimis penggantian kWh meter listrik milik pelanggan mencapai target. <p style="text-align: justify;">"Kami optimis program penggantian kWh meter listrik milik pelanggan yang tersebar pada dua provinsi bisa tercapai sesuai target," kata Yudi menjawab ANTARA di Banjarbaru, Sabtu.<br /><br />Disebutkan, target penggantian kWh meter tua di Provinsi Kalsel dan Kalteng selama 2011 sebanyak 37.850 kWh meter yang tersebar pada lima cabang perusahaan milik negara tersebut.<br /><br />Target penggantian setiap cabang adalah Cabang Banjarmasin 14.472 kWh meter, Barabai 8.821 kWh meter, Kotabaru 3.376 kWh meter, Palangkaraya 6.991 kWh meter dan Kuala Kapuas 4.190 kWh.<br /><br />Ia mengatakan, selama Januari – September 2011 telah direalisasikan penggantian sebanyak 7.487 kWh meter dan selama bulan Oktober bertepatan HLN ke-66 dilaksanakan penggantian 3.172 kWh meter.<br /><br />"Sisanya sebanyak 27.194 kWh meter akan dilaksanakan penggantiannya pada bulan November dan Desember 2011 sehingga seluruh target 37.850 kWh meter terpenuhi," ungkapnya.<br /><br />Dikatakan, penggantian kWh meter di rumah pelanggan itu merupakan program nasional dan berlaku seluruh wilayah Indonesia sehingga diharapkan seluruh pelanggan PLN turut mendukungnya.<br /><br />Apalagi, kata dia, program itu tidak dipungut biaya sehingga pelanggan tidak perlu khawatir dikenakan biaya atas jasa penggantian kWh meter yang terpasang di setiap rumah pelanggan.<br /><br />"Kami sangat mengharapkan dukungan masyarakat sebagai pelanggan PLN dengan menerima kedatangan petugas yang ingin mengganti kHw meter listrik di rumahnya," harap dia.<br /><br />Dijelaskan, penggantian meter kWh tua bertujuan meningkatkan dan menjaga akurasi pengukuran pemakaian listrik sehingga mendukung bisnis yang adil antara PLN dengan pelanggan.<br /><br />"Melalui pengukuran kWh meter yang akurat maka energi listrik yang digunakan pelanggan akan terukur dengan akurat sehingga pembayaran rekening listrik benar-benar sesuai pemakaian," ujarnya.<br /><br />Dikatakan, kWh meter yang dibidik PLN untuk diganti adalah meteran yang sudah berumur lebih dari 20 tahun, termasuk juga kWh meter yang secara teknis mengalami gangguan atau kerusakan.<br /><br />"Jika kWh meter tua apalagi rusak maka berpotensi mengurangi akurasi pengukuran pemakaian listrik sehingga mengurangi transparansi dan mengganggu proses bisnis yang lebih ‘fair’ kepada pelanggan," katanya.<strong> (phs/Ant)</strong></p>