PLTGB Tetap Dilokasi Awal

oleh
oleh

Ketidakpastian lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Batubara (PLTGB) Sintang berkapasitas 3 megawatt akhirnya terjawab sudah, Pemerintah Kabupaten Sintang memutuskan lokasi pembangunan tetap di lokasi awal, namun bersyarat. <p style="text-align: justify;">“Kami sudah rapat dan lokasi pembangunan PLTGB itu akhirnya diputuskan tetap tidak berubah yaitu di kawasan Jerora dekat Sungai Jemelak, namun ada syaratnya,” kata Henri Harahap, Kepala Bagian Pertanahan Sekretariat Daerah Sintang kepada kalimantan-news, belum lama ini.<br /><br />Ia mengatakan sejumlah persyaratan yang dimintakan terkait pembangunan sarana setrum untuk mengisi kekurangan pasokan sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Uap dibangun adalah soal posisi bangunan pembangkit nanti.<br /><br />“Dari Badan Lingkungan Hidup meminta pembangunan bisa dilaksanakan dilokasi awal tetapi paling tidak jaraknya 100 meter dari sungai Jemelak,” jelasnya.</p> <p style="text-align: justify;">Selain itu kata dia, untuk instalasi pengolahan limbah (Ipal) PLTGB nanti harus dibuat dengan standar yang memenuhi kaidah lingkungan.<br /><br />“Ipalnya diminta bagus, paling tidak air limbah buangan sudah melalui proses hingga ikanpun bisa hidup di air itu, baru kemudian bisa dibuang ke sungai,” ucapnya.<br /><br />Yang jelas tegas Henri kalau untuk lokasi pembangunan PLTGB sudah tidak ada persoalan lagi sehingga kegiatan pembangunan bisa dimulai.<br /><br />Sebelumnya, Manajer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Sintang, Suharman berharap lokasi pembangunan PLTGB tetap dilokasi awal yang sudah ditetapkan bersama, <br /><br />Tidak begitu jelas apa persoalannya, tetapi ia bersama kepala cabang sudah menghadap bupati untuk memastikan lokasi pembangunan PLTGB itu.<br /><br />Yang dikhawatirkannya jika dipindahkan ke lokasi lainnya maka anggaran untuk pembangunan jaringan belum tentu bisa terpenuhi karena hitungan kebutuhan jaringan ketika itu adalah untuk lokasi di Jemelak tersebut.<br /><br />“Kalau dipindah, tentunya anggarannya harus diestimasi ulang, belum tentu ada anggaran ketika harus ada penambahan, makanya kami berharap lokasinya tidak pindah lagi,” imbuhnya. <strong>(phs)</strong></p>