Polisi Sudah Turun Mengecek Lokasi Kebakaran Lahan

oleh
oleh

MELAWI – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di desa Nanga Tikan kecamatan Belimbing Hulu kabupaten Melawi memakan korban jiwa. Satu anak Seorang anak berusia 7 tahun dinyatakan meninggal. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka bakar serius. Berkaitan dengan hal tersebut, Pihak Polres Melawi sudah mengambil langkah-langkah dalam menangani kasus tersebut.
Kapolres Melawi, AKBP Ahmad Fadlin, saat dikonfirmasi kemarin mengungkapkan, pihaknya sudah memerintahkan jajarannya baik di tingkat Polres Melawi maupun Polsek Belimbing untuk turun ke lapangan melakukan pengecekan dan mengumpulkan bukti serta informasi.

“Kemarin malam anggota sudah turun langsung mengecek ke TKP. Hanya sampai sekarang kita masih menunggu laporan lengkap,” katanya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, saat ini kronologis lengkap terkait kejadian karhutla yang menyambar pondok petani di Desa Nanga Tikan, Kecamatan Belimbing Hulu belum bisa dipaparkan secara jelas. Hal ini dikarenakan, pihak yang menjadi korban kebakaran belum bisa diminta keterangan karena masih dalam penanganan rumah sakit.

“Sementara ini baru dikumpulkan data bahwa sumber api yang membakar pondok korban tersebut juga berasal dari lahan milik korban. Untuk kejadian sebenarnya, belum bisa kita dapatkan, karena saat kejadian, hanya ada tiga orang korban ini yang ada di TKP,” jelasnya.

Ahmad menuturkan, kasus ini semestinya bisa menjadi pelajaran penting bagi masyarakat terkait bahayanya karhutla. Bukan cuma sekedar bisa menyebabkan dampak asap sertanya rusaknya ekosistem dan lingkungan, tapi juga bisa berdampak bahaya pada manusia.

“Sosialisasi dampak negatif karhutla sudah berkali-kali kita sampaikan, baik oleh Polres, Polsek hingga jajaran bhabinkamtibmas yang turun langsung ke desa-desa. Karena kita ingin mengantisipasi hal-hal seperti ini terjadi,” tegasnya.

Dari infirmasi yang dikumpulkan, korban yang meninggal dunia tersebut diketahui bernama Vito berusia 7 tahun. Sedangkan kakanya Rio (12) dan ayahnya Adong (65) menderita luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Keduanya dikabarkan sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit swasta di Nanga Pinoh.

Informasi yang diperoleh awak media kejadian tersebut bermula saat sang ayah membakar lahan. Usai membakar lahan sang ayah langsung ke pondok bersama dua anaknya. Namun tiba-tiba api membesar dan menyambar pondok tersebut. Sehingga tiga orang yang ada di dalamnya langsung ikut terbakar.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 wib pada hari Minggu kemarin. Usai menyelamatkan diri korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun sayang nyawa Vito tak tertolong karena luka bakar di tubuhnya cukup serius. (Ed/KN)