Arah politik yang sedang bergulir di Indonesia sampai saat ini masih cenderung dikendalikan oleh kekuatan finansial yang hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. <p style="text-align: justify;">Arah politik yang sedang bergulir di Indonesia sampai saat ini masih cenderung dikendalikan oleh kekuatan finansial yang hanya dimiliki oleh segelintir orang saja.<br /><br />Demikian diungkapkan oleh pakar Ilmu Politik Northwestern University Amerika Serikat, Prof Jeffrey A Winters, disela-sela kuliah umum di Universitas Hasanuddin Makassar, Senin.<br /><br />Menurutnya, banyak kasus yang telah menunjukkan bahwa kekuatan finansial masih sangat menentukan arah serta kebijakan politik, khususnya dalam partai politik.<br /><br />"Ada empat hal yang sangat mempengaruhi kekuasaan politik di Indonesia, di mana kekuatan finansial merupakan faktor yang paling dominan, selain jabatan, kekuatan mobilisasi, dan cara-cara kekerasan," terangnya.<br /><br />Ia mencontohkan, pada kongres nasional salah satu partai politik di Indonesia, proses pemilihan ketua nasional justru hanya mempertimbangkan kekuatan finansial para calon, tanpa melihat kapasitas serta kekampuannya.<br /><br />Bahkan, kata dia, kecenderungan kekuatan finansial dalam politik Indonesia justru semakin mendegradasi keberadaan ideologi yang dianut oleh masing-masing partai politik.<br /><br />Fenomena ini mengakibatkan politik Indonesia hanya merupakan pertarungan antara segelintir orang yang memiliki kekuatan finansial, dan akhirnya bertujuan hanya untuik mempertahankan keberadaan aset ekonomi semata.<br /><br />"Harus diakui bahwa saat ini sudah terjadi stratifikasi kekayaan, di mana konsentrasi uang pada kalangan tertentu, dan akhirnya menjadi faktor paling dominan yang menggerakkan politik Indonesia," tuturnya.<br /><br />Inilah yang mengakibatkan proses politik di Indonesia justru kurang memberi pendidikan politik bagi masyarakat.(Eka/Ant)</p>