Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan bahwa pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Front Pembela Islam (FPI) merupakan ajakan untuk saling menghormati dan tidak ada niat untuk memfitnah. <p style="text-align: justify;">"Saya mengasihani mereka (FPI) andaikata menganggap ada niat jelek dari Presiden. Presiden itu benar-benar mengajak saling menghormati, tidak mungkin Presiden memfitnah," kata Dipo Alam di Jakarta, Selasa.<br /><br />Sebelumnya Presiden mengatakan jika dirinya mencermati perbincangan di media sosial terkait dengan isu bentrokan antara elemen FPI dengan masyarakat di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.<br /><br />Presiden mengimbau agar semua pihak menghormati bulan suci Ramadhan. Menurut dia, di bulan suci ini seharusnya dicegah tindakan -tindakan yang dapat membatalkan puasa, termasuk aksi-aksi kekerasan mengingat aksi-aksi kekerasan atas nama agama tidak bisa dibenarkan, apalagi mengatasnamakan agama Islam.<br /><br />"Silahkan masyarakat yang menilai sendiri apakah Presiden memfitnah, saya kira tidak," kata Dipo.<br /><br />Ia juga mengatakan bahwa menyebarkan ajaran yang baik, ajaran Islam, bukan dengan cara main hakim sendiri dan kekerasan.<br /><br />"Yang kita tuntut (dari FPI) adalah perilaku dan tindakan yang sebisa mungkin mereka hindari dengan menggunakan atribut agama karena setiap kekerasan tidak disukai, jangan main hakim sendiri," katanya.<br /><br />Ia kemudian menyebutkan kewajiban pemerintah untuk melindungi seluruh Warga Negara Indonesia sesuai dengan amanat UUD 1945 yang melarang perbuatan yang melanggar hukum. <strong> (phs/Ant)</strong></p>