Polres Deteksi Keberadaan Gafatar di Melawi

oleh
oleh

Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang menjadi pembicaraan hanya di masyarakat juga terjadi di Melawi. Hebohnya lagi ketika diketahui bahwa Gafatar sudah menyebar bahkan di Kalimantan Barat sejak 2014. <p style="text-align: justify;"><br />Hal itu dikhawatirkan kasus yang sama seperti terjadi di Jokjakarta seperti Hilangnya Dokter Rica dan anaknya karenakan bergabung dengan Ormas Gafatar, juga bisa terjadi di Kalimantan Barat, bahkan di Kabupaten Melawi.<br /><br />Terkait itu, Kapolres Melawi, AKBP Cornelis M. Simanjutak ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (14/1) mengatakan, mencuatnya sepak terjang Ormas Gafatar disejumlah daerah di Indonesia belakangan ini menjadi atensi khusus oleh pihaknya di Kabupaten Melawi.<br /><br />Jajaran Polres Melawi pun melakukan deteksi secara terbuka dan tertutup untuk mengawasi gerakan Ormas di Melawi, sebab dikhawatirkan juga terdapat  Ormas yang bergabung dengan Gafatar. Terlebih lagi, beberapa waktu lalu Polres Melawi telah mengamankan dan memulangkan warga pendatang dari luar Kalbar sebanyak satu bis. Kedatangan mereka ini ke Melawi bertujuan untuk bertani didaerah Kecamatan Ella Hilir.<br /><br />Kapolres menjelaskan, warga pendatang dari luar Kalbar yang ada di daerah Kecamatan Ella Hilir saat ini dan sudah melakukan aktivitas bertani disana, belum diketahui secara pasti apakah mereka ini Ormas Gafatar. Yang perlu diantisipasi kata Kapolres, bahwa Ormas tersebut sering ganti-ganti nama seperti Ormas Negara Karunia Semesta Alam (NKSA).<br /><br />Untuk mengantiasipasi aktivitas pergerakan Ormas-ormas ini khususnya di Kabupaten Melawi kata Kapolres, Penjabat Bupati Melawi beserta jajaranya seperti Disdukcapil, BPMPD-Kesbangpol, Dinsosnakertrans, tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama segera melakukan pendataan kepada warga pendatang khususnya di Kecamatan Ella Hilir saat ini.<br />“Karena hal tersebut juga menjadi kewenangan pemerintah. Saya sudah meminta kepada anggota untuk melakukan deteksi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama ke hal yang mengarah pidana dan mengganggu Kamtibmas,” ujar Kapolres.<br /><br />“Kita juga menghimbau masyarakat agar ikut mengawasi dan jangan berbuat anarkis, sepanjang mereka ini masih mengadakan kegiatan positif, karena mereka ini juga warga Indonesia. Jika ada kegiatan yang mencurigakan, segera lapor kepada kami. Kita juga tidak mau ada penyebaran paham radikalisme di Melawi ini,” tegas Cornelis.<br /><br />Kapolres juga menghimbau kepada warga untuk tidak mudah tergiur dengan ajakan-ajakan Ormas yang belum jelas diketahui paham atau aliran. “Mari kita meningkatkan kewaspadaan di tempat-tempat atau komunitas-komunitas yang berpotensi menjadi target penyebaran paham radikal,” ajaknya.<br /><br />“Maraknya aliran sesat yang berlindung di berbagai gerakan atau mengatasnamakan Ormas harus menjadi perhatian kita bersama, karena bisa jadi gerakan penyesatan ini juga berada di sekeliling kita dan bisa jadi kita termasuk dari target-target mereka,” ingatkan Cornelis.<br /><br />Dia menegaskan, kesadaran dalam memilih gerakan (Ormas) harus didasari oleh informasi yang detail dan terpercaya, jangan sampai bergabungnya kita hanya ikut-ikutan yang membuat kita terjerumus kelembah kesesatan.<br /><br />Cornelis kembali mengajak seluruh kalangan untuk waspada dengan potensi gerakan radikal yang bisa tumbuh, merusak kondisi aman yang ada di daerah. Dalam kesempatan itu Cornelis mengingatkan keberadaan gerakan radikal sangat berbahaya bukan hanya mengancam rusaknya keamanan tapi dapat berpotensi mengancam kelangsungan hidup orang lain. (KN)</p>