Populasi hewan ternak kerbau di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengalami peningkatan mencapai 200 persen sesuai data dari hasil sensus sapi dan kerbau tahun 2011. <p style="text-align: justify;">"Populasi kerbau meningkat mencapai 200 persen dari semula 1.400 ekor menjadi 3.903 ekor," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Dondit Bekti di Martapura, Sabtu.<br /><br />Menurut dia, meningkat populasi kerbau disebabkan pendataan yang dilakukan sebelumnya hanya sebatas kerbau yang pulang ke kandang sehingga tidak seluruh kerbau terdata.<br /><br />Namun, kata dia, melalui pendataan petugas pencacah lapangan yang ditunjuk Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rangka program Pendataan Sapi Potong, Perah dan Kerbau (PSPK) 2011, seluruh kerbau berhasil didata.<br /><br />"Jika sebelumnya pendataan hanya terhadap kerbau yang pulang kandang, maka pendataan dalam program PSPK dilakukan dengan cara menghitung langsung kerbau yang dilepas pemiliknya di lapangan," ungkapnya.<br /><br />Ia mengatakan, populasi kerbau paling banyak terdapat di Kecamatan Aranio, karena wilayah kecamatan itu banyak terdapat bebukitan dan rumput tumbuh subur sehingga sangat cocok sebagai daerah penggembalaan kerbau.<br /><br />Sementara itu, hasil sementara jumlah sapi potong dan sapi perah yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjar terdata sebanyak 17.340 ekor sapi potong dan 40 ekor sapi perah.<br /><br />"Jumlah sapi potong, perah dan kerbau yang didata melalui program PSPK masih bersifat sementara dan hasil finalnya menunggu keputusan BPS Pusat," ujar Kepala BPS Banjar, Edy Rahmadi.<br /><br />Menurut dia, jumlah sapi potong, sapi perah dan kerbau yang didata melalui program PSPK selama bulan Juni 2011 itu, tersebar pada 17 kecamatan dari 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Banjar .<br /><br />Rincian jumlah populasi hewan ternak itu terdiri dari sapi potong sebanyak 17.340 ekor, sapi perah 40 ekor dan kerbau 3.903 ekor dan seluruhnya dipelihara 4.878 rumah tangga pemelihara.<br /><br />Dikatakan, data sementara jumlah hewan ternak sapi dan kerbau itu masih diolah dan segera dilaporkan secara resmi ke BPS Provinsi Kalsel yang kemudian menyampaikan hasil pendataan ke BPS pusat.<br /><br />Pendataan sapi dan kerbau yang dilakukan BPS melalui program PSPK bertujuan menyiapkan data dasar tentang jumlah dan sebaran serta nama dan alamat peternak untuk mendukung program swasembada daging sapi 2014.<br /><br />Program itu dicanangkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) bersama Kementerian Pertanian yang menjalin kerjasama dengan BPS untuk melakukan pendataan tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>