Premium Di Sambas Rp10 Ribu Per Liter

oleh
oleh

Harga jual bahan bakar minyak jenis premium di tingkat pengecer di Kabupaten Sambas atau sekitar 250 kilometer dari Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat mencapai Rp10 ribu per liter. <p style="text-align: justify;">Ariono (27) salah seorang warga Desa Sempalai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas ketika dihubungi di Sempalai, Sabtu mengatakan, tingginya harga jual premium sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. <br /><br />"Kami terpaksa membeli premium Rp10 ribu per liter pada kios pengecer karena kalau beli di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tebas harus antre berjam-jam," katanya. <br /><br />Belum lagi, menurut dia, pihak SPBU yang lebih mementingkan melayani pembelian para pemilik kios pengecer yang membeli premium dengan jumlah banyak. <br /><br />"Begitu mobil pengangkut premium sampai di SPBU Tebas, ratusan pemilik kios pengecer langsung menyerbu untuk membeli premium dalam jumlah banyak sehingga dalam hitungan jam saja pasokan premium itu habis, akibatnya kami masyarakat banyak yang tidak kebagian," ujarnya. <br /><br />Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Sambas menegur SPBU yang lebih memprioritaskan melayani pemilik kios pengecer. <br /><br />Sebelumnya, Sales Representative Pemasaran Bahan Bakar Minyak Rayon VI Pertamina Kalbar, John Haidir menyatakan, pihaknya menambah pasokan BBM jenis premium sebanyak 25 persen atau 225 kilo liter dari kebutuhan normal premium sebanyak 900 kilo liter per hari di sejumlah SPBU di Kota Pontianak dan sekitarnya. <br /><br />"Penambahan pasokan premium di sejumlah SPBU sebanyak 25 persen, untuk mengimbangi tingginya permintaan masyarakat," katanya. <br /><br />Ia menjelaskan, penambahan pasokan itu agar tidak terjadi antrean panjang di sejumlah SPBU di Kota Pontianak dalam beberapa hari terakhir. <br /><br />Hingga saat ini, kapal tanker pengangkut bahan bakar minyak milik Pertamina belum bisa masuk langsung ke Depot Siantan, katanya. <br /><br />"Kami hingga kini masih menurunkan BBM dari kapal tanker ke kapal motor kecil, kemudian dibawa ke Depot Siantan," ujarnya. <br /><br />Hingga hari ini alur Sungai Kapuas belum bisa dilewati KM ukuran besar menyusul tenggelamnya KM Rahmatia Sentosa, Kamis (10/2) sekitar pukul 23.00 WIB, karena bertabrakan dengan KM Waweh kapal kargo dari bahan besi yang berangkat dari Pelabuhan Dwikora Pontianak. <br /><br />Peristiwa itu mengakibatkan tenggelamnya KM Rahmatia di muara Jungkat. Sehingga membuat muara Jungkat tidak bisa dilintasi kapal dari dan menuju pelabuhan Dwikora Pontianak, termasuk tanker bahan bakar milik Pertamina. <strong>(phs/Ant)</strong></p>