Presiden : Jangan Serahkan Pembangunan Pada Mekanisme Pasar

oleh
oleh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pembangunan dan upaya menurunkan jumlah warga miskin jangan hanya didasarkan pada hukum ekonomi dan mekanisme pasar. <p style="text-align: justify;">Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pembangunan dan upaya menurunkan jumlah warga miskin jangan hanya didasarkan pada hukum ekonomi dan mekanisme pasar.<br /><br />"Jangan dalam menanggulangi kemiskinan hanya diserahkan kepada hukum ekonomi atau mekanisme pasar," kata Presiden Yudhoyono dalam peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) VIII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-39 Tingkat Nasional Tahun 2011 di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.<br /><br />Menurut presiden, semua pihak harus bekerjasama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.<br /><br />Kepala Negara juga menegaskan, pembangunan di Indonesia juga memerlukan keterlibatan pemerintah.<br /><br />Keterlibatan itu dapat diwujudkan dalam sejumlah program bantuan kepada masyarakat. Yudhoyono menyebut program bantuan langsung akan meringankan beban hidup rakyat.<br /><br />Untuk memperluas, memperkuat, dan mempercepat pembangunan, Yudhoyono meminta rakyat untuk selalu menjaga jati diri bangsa.<br /><br />Menurut Yudhoyono, jati diri rakyat Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat yang cinta damai, saling menghargai, menjunjung tinggi tata krama dan kearifan lokal.<br /><br />"Jangan sekali-kali meninggalkan jati diri, nilai, dan kepribadian bangsa," katanya.<br /><br />Berbekal jati diri bangsa dan gotong royong, menurut presiden, peningkatan kesejahteraan rakyat akan tercapai.<br /><br />Presiden hadir di acara tersebut dengan didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, antara lain Menko Kesra Agung Laksono dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.<br /><br />Dalam acara itu, presiden juga berdialog dengan sejumlah lurah, pemuka agama, serta anggota Gerakan Perempuan untuk Optimalisasi Perkarangan.<br /><br />Selain itu, Kepala Negara juga meninjau Gelar Dagang dan pameran bisnis serta menyaksikan penyerahan berbagai bantuan kepada masyarakat setempat.<br /><br />Presiden tiba di Pontianak, Senin (30/5), untuk melakukan kunjungan kerja selama dua hari.<br /><br />Presiden dan rombongan tiba di Pontianak dengan menggunakan pesawat khusus kepresidenan, jenis Boeing 737-800. Pesawat tersebut mendarat di Bandara Supadio sekitar pukul 13.30 WIB.<br /><br />Setelah singgah sejenak di ruang VIP bandara, presiden langsung menuju Istana Rakyat yang berada di Komplek Rumah Dinas Gubernur Kalimantan Barat. Di tempat itu, presiden beristirahat dan menjalankan agenda kerja internal.(Eka/Ant)</p>