Produksi Sampah Kotabaru Meningkat Saat Musim Buah

oleh
oleh

Produksi sampah di perkotaan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa pekan ini meningkat seiring dengan tibanya musim buah lokal dari daerah setempat dan wilayah sekitarnya. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Cipta Karya Permukiman dan Perumahan Kabupaten Kotabaru, H Akhmad Rivai, di Kotabaru, Selasa mengatakan, pada kondisi normal produksi sampah di perkotaan rata-rata sekitar 85 meter kubik per hari, tetapi setelah musim buah tiba, produksi sampah meningkat.<br /><br />"Meski begitu, petugas kebersihan kita tetap mampu mengatasi peningkatan produksi sampah tersebut," ujar Rivai tanpa menyebutkan secara rinci peningkatan produksi sampah belakangan ini.<br /><br />Pantauan Antara di sejumlah sudut kota dan pasar induk Kotabaru, terdapat banyak warga dan pedagang menjajakan beraneka buah lokal terutama durian, rambutan, langsat (duku, red), tiwadak (cempedak, red), manggis dan kapul.<br /><br />Melimpahnya kedatangan buah-buah lokal tersebut menjadikan harganya murah, sehingga hampir seluruh lapisan masyarakat di Kotabaru mampu membeli dan mengonsumsinya.<br /><br />Seperti durian, jika musim buah tahun sebelumnya untuk satu ikat (berjumlah 5 buah, red) seharga Rp100.000, tapi saat ini paling mahal hanya Rp65.000, itu pun sudah mendapatkan kualitas super.<br /><br />"Ukuran sedang (standar) seikat harganya sekitar Rp40 ribu hingga Rp60 ribu, bahkan durian ketupat di pasar seikatnya seharga Rp20 ribu," ujar Nurhayati salah satu warga Baharu Kotabaru saat ditemui sedang membeli durian.<br /><br />Demikian halnya rambutan, jika tahun lalu seikat termurah harganya Rp2.500, tapi saat ini hanya Rp1.000, itupun sudah mendapatkan jenis terbaik yakni antalagi dan sejenisnya.<br /><br />Berlimpahnya buah-buah lokal di Kotabaru, ternyata berakibat pada menurunnya penjualan makanan olahan seperti gorengan, nasi kuning, lontong hingga bakso.<br /><br />Rudy, salah seorang penjual bakso menyebut penurunan penjualan yang dirasakan semenjak tibanya musim buah saat ini hingga 25 persen.<br /><br />"Orang-orang lebih senang beli buah-buahan karena harganya sekarang murah, sehingga agak kurang yang berminat makan bakso," ujar Rudi yang enggan menyebut omset yang diperoleh tiap berjualan.<br /><br />Rivai mengemukakan, beberapa upaya yang dilakukan untuk mengubah pola hidup bersih masyarakat dan membebaskan lingkungan dari sampah, di antaranya dengan cara menyiapkan sarana pendukung seperti gerobak, tosa (container mini/ motor roda tiga didesain khusus menjadi pengangkut sampah, red) dibagikan kepada komunitas masyarakat dan sekolah-sekolah yang menginginkan.<br /><br />"Sudah ada lima tosa dan beberapa gerobak yang kita bagikan kepada sekolah-sekolah dan komunitas masyarakat," ujar Rivai seraya menyebut pihaknya siap menerima pengajuan warga yang menginginkan dukungan sarana pengangkut sampah tersebut. <strong>(das/ant)</strong></p>