Prof. Laurens Kaluge Pimpin STKIP Persada Khatulitiwa Sintang

oleh
oleh

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang diharapkan akan lebih maju khususnya dalam aplikasi Tri Dharma perguruan tinggi dimasyarakat seiring dengan terjadinya pergantian tampuk kepemimpinan dilembaga pendidikan yang bernaung dibawah yayasan pendidikan karya bangsa. <p style="text-align: justify;">Prof. Hamid Darmadi, yang telah memimpin STKIP selama 4 tahun terakhir, pada Senin (24/09/2012) telah digantikan dengan Prof. Laurens Kolega.<br /><br />Pergantian kepemimpinan ini ditandai dengan pelantikan kuliah umum yang disampaikan oleh dosen pengajar di Universitas Kanjuruhan Malang. <br /><br />“Begitu ditawari untuk membantu mengembangkan STKIP oleh pak Lukman, saya langsung bersedi. Alasanya karena saya merasa tertantang. Apalagi saya sudah pernah masuk ke Kalbar dan daerah-daerah pedalaman di Melawi. Saya pikir kultur masyarakat Sintang tidak jauh beda dengan yang pernah saya temui di daerah Melawi,”ungkapnya.<br /><br />Ia pun menyebutkan nama Balai Agas, sebagai daerah terhulu di Kalbar yang pernah didatanginya. Diakuinya bahwa beberapa tahun lalu dirinya pernah melakukan pekerjaan yang merupakan kerjasama dengan pemerintah Australia terkait pengembangan pendidikan di daerah pedalaman. Saat itu dari 20 provinsi yang mendapatkan bantuan dari pemerintah Australia, Kalbar cukup banyak mendapatkan bantuan. <br /><br />“Dari situ saya tahu, bahwa Kalbar masuk daerah terpencil dan memerlukan perhatian. Pendidikan di Kalbar hanya belum didukung dengan infrastruktur saja. Jadi sekarang tergantung pada orang Kalbar, apakah mereka mau menyadarinya atau tidak,”ujarnya. <br /><br />Keterpencilan dan ketertinggalan Kalbar menurutnya sangat mudah sekali dibuktikan.  Menurutnya sangat sulit sekali mendapatkan peta wilayah Kalbar. Berbeda dengan di Singapura, meskipun orang baru datang ke negeri Singa tersebut namun untuk mencari alamat jalan tidak susah. <br /><br />Hanya tinggal mencari map Singapura di internet saja. “Tapi sejumlah point penting sudah kita masukan ke GPS pada saat kita melakukan kerjasama dengan pemerintah Australia dulu,”ujarnya.<br /><br />Ditanya tentang strategi pengembangan kampus, guru besar tetap program pasca sarjana Universitas Kanjuruhan ini mengatakan bahwa ia akan menitik beratkan pada penguatan aplikasi Tri Darma perguruan tinggi. “Lihat kenyataan yang ada dulu, baru kita akan lakukan perencanaan untuk masa depan,”katanya sembari tersenyum. <br /><br />Sementara itu ketua yayasan pendidikan karya bangsa Y.A.T Lukman Riberu mengatakan pilihan pihak kampus STKIP untuk menempatkan Prof Laurens sebagai ketua adalah pilihan yang tepat. <br /><br />Mengingat kemampuan dan pengalaman serta prestasi  prof  Laurens yang sangat luara biasa. Khususnya pada bidang penelitian sebagai bagian darti Tri Darma perguruan tinggi. “Beliau akan kita minta untuk menularkan kemampuanya kepada dosen dan anak-anak kita di STKIP. <br /><br />Sehingga iklim ilmiah menjadi bagian yang begitu dikenal di kampus kita.  Selama ini harus kita akui, bahwa aplikasi tri darma perguruan tinggi di Sintang khususnya masih sangat lemat,”ungkapnya.<br /><br />Sembari tularan ilmu dan pengalaman serta kemampuan Prof. Laurens terserap, STKIP  adalah pengalaman sudha beroengakuapaan direjtur pasca saraja bisa mempersiapkan kader-kader untuk mengantikan posisinya kelak. <br /><br />Saat ini dikatakan pria yang juga menjabat sebagai kepala dinas pendidikan Sintang ini ada 4 dosenya yang tengah menempuh pendidikan S3 di Malang dan di Bandung. <br /><br />“Kita juga berharap, dengan keberadaan Prof. Laurens ini maka peluang melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada di Jawa maupun luar negeri makin terbuka,”ujarnya. <br /><br />Ditambahkan Lukman bahwa pihaknya tentang menjajaki pembukaan pasca sarjana di STKIP, namun hal itu harus dilakukan secara bertahap. Agar tidak timbul masalah dikemudian hari. <br /><br />“Kita juga sedang menunggu proses pemberian izin operasional untuk 4 prodi yang telah kita usulkan. Yaitu prodi Matematika, Bahasa Inggris, PAUD dan IT,”katanya.<br /><br />Pengajuan izin oeprasional 4 prodi tersebut menurutnya tidak terpengaruh dengan adanya moratorium pembukaan prodi baru di kemendiknas. Sebab pengajuan 4 prodi tersebut menurunya telah dilakukan sebelum 1 September 2012 ini. <br /><br />“Moratorium pengajuan pembukan prodi baru diberlakukan oleh pemerintah pusat mulai 1 September lalu. Maka yang kita ajukan tidak terpengaruh,”pungkasnya. <strong>(ast)</strong></p>