Program PPB Terus Ditingkatkan dan Melibatka Lembaga-Lemba Kepemudaan

oleh
oleh

MELAWI – Program pendidikan pembangunan berkelanjutan atau Education of Sustainable Development (ESD) terus saja dijalankan lembaga Suar Institute bersama WWF Indonesia. Dimana kini kedua lembaga lingkungan tersebut melibatkan organisasi pemuda lainnya serta sekolah di Melawi untuk bersama-sama menggagas sebuah forum ESD. Forum tersebut menjadi sebuah wadah untuk saling berbagi informasi tentang apa sebenarnya ESD serta mendorong adanya rencana kegiatan pada setiap lembaga maupun sekolah.

“Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan (PPB) mendorong implementasi pembangunan berkelanjutan. Yakni pembangunan yang bermanfaat secara sosial, menguntungkan secara ekonomi serta tetap menjamin kelestarian ekologis,” kata Direktur Suar Intitute, Sukartaj, saat ditemui di Kantornya, Jum’at (26/10).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Aji itu menjelaskan, ESD sendiri merupakan aspek pendidikan dengan mendorong pengelolaan sumber daya dengan mengutamakan kelestarian alam serta tetap memanusiakan manusia. Di Melawi, gerakan PPB yang didukung WWF Indonesia sudah dimulai sejak 2011 silam dan diikuti kurang lebih 35 sekolah.

“Fokus pendampingan di lakukan di tiga sekolah. Sedangkan periode 2015 ke atas, program PPB sudah mulai disandingkan dengan pemuda, dan diikuti oleh sembilan sekolah serta beberapa lembaga kepemudaan,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Taji, kualitas program PPB terus ditingkatkan. Kegiatan-kegiatan program ke depan banyak melibatkan lembaga-lembaga kepemudaan. Output program ini yakni terbentuknya forum ESD di Melawi dan lembaga yang sudah terlibat diharapkan bisa membangun program kerja.

“Tujuan forum ESD ini untuk mendoorng kreatifitas pemuda terkait dengan pendidikan pembangunan berkelanjutan, mendorong project plan masing-masing lembaga dan terbentuknya forum ESD,” katanya.

Adanya ESD tersebut direspon baik oleh pemerintah, seperti yang disampaikan Asisten II Setda Melawi, Priscilla. Ia mengatakan masa depan bangsa sangat dipengaruhi kualitas generasi mudanya. Karena mereka banyak menyerap informasi dan ilmu dari berbagai media, baik internet, pendidikan formal dan informal serta berbagai sumber lainnya.

“Karena itu, agar suatu bangsa mampu maju dan bersaing, generasi muda perlu mendapat arahan dari semua pihak agar mampu memiliki filter diri yang kuat untuk menyaring berbagai informasi yang masuk sehingga tidak salah arah,” katanya.

Pengembangan diri pemuda, kata Priscilla, juga termasuk dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Karena pembangunan berkelanjutan tidak hanya dilaksanakan generasi sekarang, tapi juga bagiamana hal ini bisa juga dinikmati generasi berikutnya.

“Karenanya semua aspek yang melingkupi manusia, baik sosial, ekonomi serta ekologi harus seimbang dan selaras. Program PPB menurutnya sangat penting untuk mewujudkan pemuda Melawi yang aktif dan kreatif serta mampu menyuarakan berbagai implementasi pembangunan berkelanjutan kedepan,” pungkasnya. (Ed/KN)